REPUBLIKA.CO.ID, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengakui, jika hingga saat ini pihaknya belum mampu memberikan pelayanan maksimal bagi para pengguna angkutan umum. Terlebih, bagi kaum perempuan karena masih marak terjadinya pelecehan seksual dalam transportasi massal. Alhasil, sebagian besar kaum hawa saat ini masih memilih mengendarai sepeda motor saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Cuma begitu ada bus gratis, motor enggak boleh masuk. Tapi, orang naik motor saat ini terpaksa karena tidak ada bus yang baik," ujar Basuki di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Dikatakan Basuki, penyediaan bus gratis di ibu kota akan terwujud saat Pemprov DKI memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp 100 triliun. "Kalau kita bisa capai (APBD) Rp 100 triliun, bisa bus gratis semua di Jakarta. Mudah-mudahan 2016 atau 2017, kita bisa capai APBD Rp 100 triliun. Makanya kita lagi hitung," katanya.
Sekadar diketahui, Pemprov DKI telah melakukan berbagai cara untuk mengentaskan kemacetan di ibu kota. Salah satunya, dengan sterilisasi jalur bus Transjakarta. Lalu, penerapan sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar dengan pematokan tarif sekira Rp 21 ribu.