Kamis 19 Dec 2013 17:45 WIB

PU Segera Mulai Proyek Codetan Ciliwung

Sungai Ciliwung
Foto: setkab.go.id
Sungai Ciliwung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan konstruksi proyek pembangunan Sudetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) segera dimulai sejak 23 Desember 2013,menyusul penandatanganan kontraknya hari Kamis.

"Pemancangan pertama proyek ini akan dilakukan pada 23 Desember 2013 dan harus diselesaikan dalam waktu 14 bulan atau sekitar Februari 2015 selesai," kata Menteri Menteri PU Djoko Kirmanto, di Jakarta, Kamis (19/12) usai menyaksikan penandatanganan kontrak paket pertama pekerjaan senilai Rp 500 miliar tersebut.

Djoko menjelaskan, selain biaya konstruksi senilai Rp 500 miliar, pemerintah mengalokasikan dana Rp 15 miliar untuk supervisi dan manajemen konstruksi serta Rp30 miliar untuk tanah seluas 1,4 hektar. Dana tersebut berasal dari kontrak tahun jamak Tahun Anggaran (TA) 2013-2015. Ia menyebut, manfaat keberadaan Sodetan Kali Ciliwung tersebut nantinya akan dapat mengurangi banjir karena dapat mengalirkan air minimal 60 meter kubik per detik menuju KBT.

Pengalihan sebagian debit Kali Ciliwung tersebut dilakukan dengan memperhitungkan kapasitas sistem KBT sehingga tidak memindahkan masalah banjir ke tempat lain. Djoko menekankan pekerjaan tersebut harus diselesaikan tepat waktu dan tidak ada toleransi keterlambatan karena proyek tersebut, bersama proyek lain tentang Pengendalian Banjir Jakarta hingga 2017, sudah ditunggu masyarakat Jakarta.

"Dengan sudetan ini, masyarakat yang berlangganan banjir di Jakarta seperti Kampung Melayu dan sekitarnya akan tidak akan terlalu mengalami kebanjiran," katanya.

Mengapa tidak ada toleransi, kata Djoko, karena proyek ini pun sempat mengalami sejumlah hambatan, sehingga tendernya terlambat dan baru ada pemenang pada 9 Desember 2013. "Meski proyek ini ada dua tahap, yakni tahap pertama proyek sudetan dan kedua, pembangunan inlet dan outlet-nya. Maka saya berharap, untuk inlet dan outlet-nya setidaknya bisa dimulai secara simultan pada tahun depan," paparnya.

Namun, ketika ditanya soal hambatan pembebasan lahan di lapangan, Djoko menegaskan bahwa hal itu sudah dikoordinasikan dengan Pemda DKI Jakarta.

Sementara itu, Dirjen Sumberdaya Air, Kementerian PU Mohammad Hasan menyebutkan bahwa dana untuk proyek outlet akan ditenderkan dengan alokasi anggaran dari APBN Tambahan tahun depan sekitar Rp250 miliar. "Untuk proyek inletnya akan disatukan dengan normalisasi Ciliwung paket dua," kata Hasan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T. Iskandar menyebut proyek Sudetan Kali Ciliwung ke KBT dibagi dalam dua tahapan pekerjaan yakni Tahap I meliputi pembangunan terowongan air sepanjang 1,27 Km sedangkan pada tahap II akan dibangun inlet, outlet dan normalisasi kali Cipinang.

Lokasi pekerjaan terletak di Jakarta Timur yang meliputi satu kecamatan yaitu Jatinegara dan tiga kelurahan masing-masing Bidara Cina, Cipinang Cempedak dan Cipinang Besar Selatan. Pelaksana proyek adalah PT Wijaya Karya Tbk untuk konstruksi dan PT Indra Karya KSO untuk supervisi dan konsultan, serta manajemen konstruksi PT Yoda Karya KSO.

Djoko mengakui masalah banjir kali Ciliwung merupakan masalah yang dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tahun ke tahun. Upaya penanganan banjir di Daerah Air Sungai (DAS) Ciliwung yang tercakup dalam wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai bagian dari usaha pengendalian daya rusak air yang merupakan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PU

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement