Kamis 19 Dec 2013 16:26 WIB

Ahok Kritik Program RFID Pertamina

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
  Informasi mengenai habisnya alat radio frequency identification (RFID) tag dipasang di depan SPBU milik Pertamina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Informasi mengenai habisnya alat radio frequency identification (RFID) tag dipasang di depan SPBU milik Pertamina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengkritik program radio frequency identification (RFID) milik Pertamina. Menurutnya, RFID hanya boleh dimiliki oleh angkutan umum, bukan mobil pribadi. 

Saat mobil murah diluncurkan, katanya, Menteri Perindustrian MS Hidayat melarang untuk mengonsumsi BBM subsidi. Namun, sekarang Pertamina justru meluncurkan RFID. Sehingga siapa pun, baik pengguna mobil mewah atau murah, bisa menggunakan BBM subsidi. 

"Makanya kami menyayangkan program RFID Pertamina itu. Harusnya bukan untuk mobil pribadi, tapi untuk angkutan umum dan truk-truk. Kalau mobil pribadi tambah macet," ujar alumnus Fakultas Teknik Universitas Trisakti tersebut, Kamis (19/12).

Karenanya, kata Ahok, pemprov ingin menghentikan subsidi BBM di Jakarta. Dia pun mengaku akan segera bertemu dengan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Bangunan (UKP4) pada Senin mendatang terkait hal itu. 

"Subsidi BBM ini ibarat orang usus buntu tapi dikasih parasetamol terus. Harusnya kan dioperasi," kata Ahok. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement