REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menetapkan status 'siaga II' menghadapi banjir dan longsor sehubungan tibanya musim hujan di daerah itu.
"Kami mengimbau warga yang tinggal di daerah aliran sungai maupun tebing agar meningkatkan kewaspadaan banjir dan longsor. Imbauan ini guna mencegah korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Rabu (18/12).
Ia mengatakan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, selama dua pekan ke depan curah hujan meningkat di wilayah Kabupaten Lebak. Frekuensi hujan terjadi pagi, siang sampai sore hari berlangsung antara 3,0 jam sampai 3,5 jam.
Karena itu, kata dia, curah hujan dengan kapasitas ringan dan sedang sangat berpotensi bencana alam, seperti banjir dan longsor.
Menurut dia, selama ini daerah rawan banjir dan longsor terdapat di daerah bantaran aliran sungai dan perbukitan.
Masyarakat yang tinggal di daerah itu cukup banyak hingga ribuan kepala keluarga.
"Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
