REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sedikitnya 10 Perguruan Tinggi (PT) dari Kota Beijing, Cina menggelar pameran pendidikan di Tamanpintar Yogyakarta, Rabu (18/12).
Selain pameran pendidikan kegiatan yang digelar oleh Pusat Pertukaran Pendidikan Internasional Beijing ini, juga diisi dengan seminar pendidikan. Hadir dalam kesempatan itu puluhan guru dari DIY.
Beberapa PT yang ikut dalam pameran pendidikan tersebut antara lain Beijing Language and Culture University, Capital Normal University, Beijing Sport University, Beijing Information Collage dan Beijing Huiwen Middle School.
Menurut Ketua Komisi Pendidikan Kota Beijing Li Kai Fa mengungkapkan, Pemkot Beijing tertarik dengan Kota Yogya yang menyandang predikat kota pendidikan. Di kota ini menurut dia, juga banyak pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tahun 2011 lalu kami pernah mengirimkan beberapa guru untuk mengajar Bahasa Mandarin di UGM Yogya. Responnya sangat positif dan membuat kami ingin selalu datang kesini," ujarnya.
Tidak hanya itu, jumlah pelajar dan mahasiswa dari Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Kota Beijing tiap tahun selalu meningkat. Pada tahun 2010 lalu tercatat ada sekitar 6 ribu orang, namun kini melonjak menjadi 9 ribu orang. Selain itu, warga Beijing yang bersekolah di Yogyakarta juga cukup banyak.
Oleh sebab itu kata dia, melalui pameran pendidikan dan seminar tersebut pihaknya berharap ada peningkatan hubungan antara Indonesia dengan Cina. Bahkan tidak hanya pada bidang pendidikan dan kebudayaan saja, melainkan dari berbagai sektor pembangunan.
Saat ini ia menambahkan, di Beijing asa 81 PT dan semuanya menerima pendaftaran mahasiswa asing termasuk dari Indonesia. Jumlah mahasiswa asing yang berkuliah di Beijing mencapai 1,08 juta orang.
Presiden Direktur Chinalink Linda Li mengatakan, Beijing juga dikenal sebagai kota pendidikan di Cina. Hingga 2012, ia melanjutkan, tedapat 89 unit perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 466.238 (S1) orang dan 208.460 orang (S2).
Sedangkan sekolah menengah terdapat 632 unit (290 SMU dan 324 SMP), dengan jumlah siswa SMP 302.296 orang dan 195.072 siswa SMU.
"Dari total pelajar asing yang ada di Cina, 10 ribu di antaranya dari Indonesia dan 60 persennya tinggal di Beijing," katanya.
Untuk langkah awal, Komisi Pendidikan Beijing tidak menargetkan jumlah pelajar yang berminat melanjutkan pendidikannya di Cina.
Sementara, fasilitas beasiswa yang diberikan selain akomodasi dan operasional selama menempuh pendidikan, pemerintah Cina juga memberikan living cost.
"Aturan beasiswa yang diberikan sekolah atau perguruan tinggi berbeda-beda. Ada yang semesteran atau tahunan. Rata-rata sekuitar Rp80 juta hingga Rp100 juta," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana juga mengatakan pameran pendidikan dari Kota Beijing yang baru pertama kali digelar ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat kerjasama Indonesia dan Cina. Hal ini juga dilandasi kemajuan negara Cina dalam pusat ekonomi dan budaya dunia.