REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menyiapkan strategi pengamanan natal dan tahun baru dengan kekuatan 96 ribu pasukan. Seluruh personel disebar ke sejumlah titik seperti gereja, pelabuhan, tempat pariwisata, pusat perbenlanjaan dan lokasi-lokasi lainnya yang menjadi tujuan masyarakat.
Tak hanya itu, komplek rumah yang ditinggalkan pemiliknya untuk mudikpun akan menjadi perhatian polisi. Demikian disampaikan Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri Rabu (18/12).
"Jadi saya harap masayarakat tenang karena kami sudah sebar pasukan dibantu oleh TNI dan Pam Swakarsa," ujarnya.
Sutarman menambahkan, pengamanan untuk aksi kejahatan luar biasa seperti terorisme juga telah diantisipasi. Personel intelijen, detasemen khusus (Densus) 88 untuk memantau gerak-gerik teroris.
Hasilnya, kata dia, beberapa kelompok teroris yang diduga berencana mengacaukan natal dan tahun baru telah diamankan. "Mudah-mudahan dengan penangkapan selama ini kekuatan mereka berkurang," ujarnya.
Ia mengatakan Polri juga menaruh perhatian khusus atas kondisi keamanan di Papua. Menurut dia, kondisi Papua umumnya mulai tanggal 1 Desember mulai selalu ada riak-riak gangguan keamanan.
Namun, ia mengatakan sejauh ini kondisi di Timur Indonesia itu telah mencapai kondusifitas yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, ia mengakui ada saja peristiwa gangguan seperti penembakan di areal PT Freeport, Timika yang belakangan kerap terjadi. "Tapi kita sudah antisipasi, semua wilayah termasuk Papua kami jaga," kata jenderal bintang empat ini.