Rabu 18 Dec 2013 17:31 WIB

Mari Elka Terima Honoris Causa dari Australian National University

Mari Elka Pangestu saat menerima gelar Honoris Causa  Doctor of Letter dari College of Business and Economics, Australian National University (ANU).
Foto: Kemenparekraf
Mari Elka Pangestu saat menerima gelar Honoris Causa Doctor of Letter dari College of Business and Economics, Australian National University (ANU).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memperoleh gelar Doctor of Letter, honoris causa, dari College of Business and Economics, Australian National University (ANU). Gelar tersebut diberikan atas kontribusinya yang dinilai luar biasa terhadap masyarakat (outstanding contribution to society).

Pemberian gelar kepada Mari Pangestu dilakukan saat acara wisuda College of Business and Economics yang berlangsung kemarin di Canberra, Australia (17/12). ANU merupakan salah satu universitas ternama di Australia dan di dunia. Mari Pangestu adalah alumnus ANU karena memperoleh gelar S1 dan S2 di bidang ekonomi dari universitas tersebut.

Chancellor Professor Gareth Evans dan Vice Chancellor Professor Young menyampaikan beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemberian gelar tersebut. Mari Pangestu diakui kontribusinya sebagai akademisi di bidang ekonomi sebelum menjabat sebagai Menteri.

Mari Pangestu juga dianggap memiliki kontribusi penting di bidang perdagangan internasional dan kerjasama regional baik dalam kapasitasnya sebagai akademisi maupun saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan. 

Pertimbangan lainnya adalah kontribusinya saat menjadi anggota kabinet dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

Hal lain yang tak kalah penting, Mari Pangestu dinilai memberi contoh yang baik (role model) bagi kaum perempuan sebagai perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar Doktor di bidang ekonomi dari universitas di luar negeri dan sebagai salah satu perempuan yang menjadi menteri di kabinet Pemerintah Indonesia.

Dalam pidatonya Mari Pangestu menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan orang tua mereka seraya menyampaikan beberapa pesan terutama mengenai pentingnya pendidikan. 

“Pendidikan adalah warisan paling berharga yang dapat diberikan dari orang tua ke anaknya. Uang dan harta bisa hilang, tetapi pengetahuan tidak ada yang bisa mengambil,” ucap Mari Pangestu dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Rabu (18/12).

Mari Pangestu juga mengatakan bahwa pendidikan (education) dan belajar (learning) adalah dua proses yang berbeda. "Kita tidak pernah boleh berhenti belajar, ini adalah proses yang berlanjut sepanjang hidup kita," kata Mari.

Pada kesempatan yang sama Mari Pangestu juga menyampaikan apresiasi mengenai pendidikan dasar di bidang ekonomi yang sangat berakar (solid) yang didapatnya dari ANU yang dianggap telah memberi dasar yang kuat bagi proses jenjang doktoralnya (S3) maupun dalam perjalanan kariernya setelah itu. 

Mari Pangestu juga menyampaikan refleksi bahwa pendidikan dasar ekonomi berperan dalam menciptakan nalar terhadap kebijakan publik yang baik, serta pentingnya reformasi kebijakan dan transparansi.

Pemberian gelar honoris causa dari ANU kepada Mari Pangestu menambah daftar pemimpin dunia dan tokoh-tokoh berpengaruh yang mendapatkan gelar ini. Bulan lalu Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono juga mendapatkan gelar yang sama dari ANU.

Kemudian tokoh reformasi dari Myanmar Aung San Suu Kyi dan pejuang perdamaian dunia (alm) Nelson Mandela dari Afrika Selatan juga tercatat telah memperoleh gelar honoris causa dari ANU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement