Rabu 18 Dec 2013 15:57 WIB

BRI Dirampok, Rp 200 Juta Lenyap

Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kawanan perampok bersenjata api membobol brankas mesin anjungan tunai mandiri milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Pekanbaru, Riau, Rabu (18/12) dinihari. Uang tunai senilai Rp 200 juta pun raib digondol kawanan perampok tersebut.

 "ATM tersebut berada di dalam minimarket Alfamart yang berlokasi di Jalan Kapau Sari, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru," kata Kepala Polisi Sektor Tenayanraya Komandan Yulianto Widodo kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.

 Informasi kepolisian menyebutkan bahwa kawanan penjahat tersebut berjumlah lebih dari dua orang. Sebelum membobol brankas Bank BRI, para pelaku terlebih dulu membongkar pintu masuk minimarket Alfamart.

"Kejadiannya menurut saksi-saksi berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB (Rabu 18/12)," kata Kapolsek.

Pada saat kejadian, di dalam toko tersebut terdapat dua pegawai yang tidur di lantai atas pada bangunan itu. Kedua saksi itu adalah Danata (23) dan Yusuf (25), dimana saat kejadian keduanya tengah tertidur di kamar yang berada di lantai dua, katanya.

"Dalam kesaksiannya, saksi-saksi itu disekap oleh para pelaku yang menerobos masuk. Mulutnya disumpal dan tangan serta kaki mereka diikat. Pelaku juga mengancam akan menembak saksi jika mencoba melawan," kata dia.

Informasinya, kata dia, pelaku cukup lama bekerja untuk menggasak sejumlah barang berharga yang ada di dalam toko tersebut.

"Ada sejumlah belanjaan dan uang di laci kasir senilai belasan juta yang diambil para pelaku. Karena tidak puas kemudian mereka membongkar mesin ATM yang ada di dalam toko," katanya.

Kapolsek menjelaskan, dari brankas tersebut, para pelaku berhasil membawa kabur uang tunai senilai Rp 200 juta.

hingga kini, kata dia, aparat masih memeriksa saksi-saksi, termasuk pemilik toko tersebut. "Kami juga sudah turun ke lokasi kejadian untuk olah perkara. Untuk sementara ini, pelakunya diketahui lebih dari dua orang dan kerugian lebih Rp200 juta. Pelakunya masih kami buru. Sejumlah barang bukti termasuk cctv (kamera pemantau) juga telah disita," ujarnya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement