Selasa 17 Dec 2013 15:30 WIB

SBY: Amit-Amit Jangan Ada Korupsi Darah

Susilo Bambang Yudhoyono (ilustrasi)
Foto: i-net
Susilo Bambang Yudhoyono (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan masyarakat untuk tidak sekali-kali mengkorupsi darah Palang Merah Indonesia (PMI).

"Amit-amit jangan ada korupsi darah. Karena dosanya akan sangat sulit diampuni oleh Tuhan," pesan SBY di Jakarta, Selasa (17/12).

Menurut SBY, pendonor darah merupakan pahlawan kemanusiaan. "Give blood gift live. Darah merupakan hadiah yang paling berarti bagi kehidupan. Sekantong darah dapat menyelamatkan satu jiwa manusia," kata SBY seperti dilansir setkab.go.id.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK). Khususnya, atas kiprah nyatanya memimpin PMI.

"Pak JK secara pro-aktif telah bekerja secara nyata, bukan hanya wacana, selalu ada di setiap bencana. Setiap kali saya ke daerah bencana, yang saya temui pertama kali pasti PMI selain TNI dan Polri," kata SBY.

Di bawah kepimpinan JK, katnaya, peran PMI terus meningkat. Baik di dalam mau pun luar negeri. Ia juga menyampaikan terima kasih Presiden Benigno Aquino kepada PMI yang telah turut membantu korban bencana topan Haiyan yang menerjan Filipina November lalu.

"Bangsa Indonesia bangga. Saya juga berterima kasih atas upaya Pak JK memimpin PMI ini menyelamatkan jiwa dan membantu masyarakat yang sedang mengalami masalah seperti yang kita jumpai di derah-daerah bencana," katanya.

Stok darah nasional, katanya, terus meningkat. Sebelumnya, persediaan darah di berbagai daerah hanya 20 kantong. Seperti Medan dan Manado. Sekarang meningkat sekitar 500 kantong dan dapat bertahan untuk lima hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement