REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Mengantisipasi banjir dan genangan air yang kerap terjadi pada beberapa tempat di dalam kota Palembang, Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pengelola Sumber Daya Air (PU, BM, dan SDA) Kota Palembang akan membangun kolam retensi baru.
Kepala Dinas PUBM dan PSDA Kota Palembang Dharma Budi, Selasa (17/12), menjelaskan, “Tahun 2014 kita akan membangun empat kolam retensi di lokasi yang rentan banjir. Saat ini terpantau titik genangan sudah menurun dari 32 menjadi 12 titik.”
Menurut Dharma Budi, dengan penambahan kolam retensi tersebut maka pada 2014 di Palembang akan ada ada 26 kolam retensi. Untuk pembangunan kolam retensi baru akan dibangun pada beberapa lokasi baru, di antaranya di Jalan Tanjung Sari 2 Kecamatan Kalidoni, Jalan RA Rozak, Kecamatan Ilir Timur II. Dua lainnya di Jalan Padat Karya, Kelurahan Srimulaya, Kecamatan Sematang Borang, dan di Jalan RW Monginsidi, Kecamatan Kalidoni.
Dinas PU BM dan SDA Kota Palembang untuk membangun kolam retensi dilakukan di kawasan baru dibangun seperti di kawasan Sematang Borang, Talang Kepala, dan Jakabaring. “Jika di daerah yang sudah padat pemukiman maka untuk pembangunan kolam retensi baru terkendala pembebasan lahan,” kata Dharma.
Pembangunan kolam retensi baru pada 2014 Pemerintah Kota Palembang telah mengalokasikan anggaran. Seperti di Jalan Tanjung Sari untuk kolam retensi membutuhkan lahan sekitar 1,3 hektare dengan dana diperkirakan sekitar Rp 3,9 miliar.
Untuk kolam retensi di Kalidoni membutuhkan lahan seluas 7.500 meter persegi dengan estimasi dana Rp 5,9 miliar, di kawasan SMA Kumbang butuh lahan 20 ribu ha dengan dana Rp 4 miliar. Untuk kolam retensi di Srimulya seluas 1 ha dana dibutuhkan Rp 3 miliar.
Menurut Dharma Budi, untuk kolam retensi di Tanjung Sari pembebasan lahannya sudah hampir rampung dan tiga lokasi lainnya saat ini tengah melakukan negosiasi untuk pembebasan lahan. Selain kolam retensi, Pemerintah Kota Palembang juga melakukan penambahan dua unit pompa air yang akan terpasang di pintu air pada lokasi yang selama ini kerap dilanda banjir atau genangan air saat musim hujan tiba.