Senin 16 Dec 2013 09:32 WIB

Pascakecelakaan KRL Bintaro, Pengendara Tetap Nekat Terobos Perlintasan Kereta

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Fernan Rahadi
Kecelakaan KRL Vs truk tanki di Bintaro, Jakarta, Senin (9/12)
Foto: Republika/Wahyu Syahputra
Kecelakaan KRL Vs truk tanki di Bintaro, Jakarta, Senin (9/12)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Pascakecelakan antara truk BBM dengan KA 1131 CL di JPL 57 Kilometer 17 jalur hilir antara Pondok Ranji-Kebayoran, Senin (9/12) lalu pengendara (terutama motor) tetap menerobos pintu perlintasan. Ini disebabkan kemacetan luar biasa di lokasi tersebut.

Pantauan Republika, sirine pintu perlintasan sudah berbunyi, sejumlah pengendara motor dari arah Pondok Aren tetap melintasi rel dan berusaha mengambil jalan pejalan kaki menuju arah Tanah Kusir.

Sementara, dari arah Tanah Kusir pun mengambil celah sempit jalan setelah melintasi rel kereta. Kemacetan ini disebabkan, beberapa mobil yang ingin belok kanan menuju arah Ulu Jami-Ciledug yang membuat lalu lintas tidak lagi tersendat namun terkunci sementara.

Warga yang mengatur lalu lintas pintu perlintasan pun memberikan jalan kepada kendaraan roda dua ketika sirine berbunyi ''Cepat-cepat masih bisa'' kata salah satu warga yang mengatur lalu lintas.

Salah seorang pengendara motor yang tidak melintas pintu perlintasan kereta ketika sirine berbunyi mengatakan, seharusnya arah Ulu Jami ditutup, karena banyak mobil dari arah tanah kusir yang memaksa masuk sekalipun terjadi kemacetan. ''Ini nih ditutup, bahaya, sering kekunci,'' kata Agam, Senin (16/12).

Selain itu, polisi harus menindak sejumlah angkutan umum yang sengaja berhenti di pinggir jalan dekat pertigaan Ulu Jami untuk mengangkut penumpang. Angkutan umum dinilai menjadi salah satu faktor jalan menuju Pondok Aren tersendat sehingga kendaraan roda dua kadang terhenti beberapa detik di tengah rel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement