REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa sosialisasi program pemberdayaan keluarga bisa dilakukan melalui rumah-rumah ibadah yang ada di tengah masyarakat.
"Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di masjid yang dapat menyejahterakan umat, salah satunya sosialisasi dan penerapan program pemberdayaan keluarga," kata Jusuf Kalla pada acara sosialisasi Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) berbasis masjid yang merupakan kerja sama DMI, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Yayasan Darmandiri di Jakarta, Ahad (15/12).
JK menjelaskan, dengan berbagai kegiatan yang positif di masjid diharapkan masyarakat bisa mendapatkan manfaat ganda, selain meningkatkan keimanan juga dapat berbagai masukan terkait pemberdayaan keluarga. "DMI punya program memakmurkan dan dimakmurkan, yakni masjid dimakmurkan dan masjid juga memakmurkan jamaah dan masyarakat sekitarnya," katanya
Dia memberikan contoh, pada jam 7 hingga 11 siang, suasana masjid tidak begitu ramai, maka hal tersebut bisa digunakan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini atau PAUD. "Biarkan anak-anak main di masjid, biarkan jiwanya terbiasa di masjid, selain memperdalam sisi keagamaan juga sekaligus mendapat sisi akademis," katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Darmandiri, yang juga mantan Menko Kesra Haryono Suyono mengatakan Posdaya melalui masjid sudah lama dilakukan, namun belakangan ini ada komitmen penuh dari DMI untuk mendukung program tersebut."Ini menjadi gebrakan yang bersifat nasional, dimana DMI mendukung posdaya melalui kegiatan di masjid. Tentu saja diharapkan DMI yang punya banyak jaringan di seluruh Indonesia bisa menyosialisasikan program ini dan memberdayakan masyarakat di Tanah Air," katanya.
Dia juga menambahkan, pada saat ini ada sekitar 800 ribu masjid di seluruh Indonesia yang menjadi anggota DMI. "Dari 800 ribu tersebut akan meluas lagi melalui jaringan yang ada, sehingga program Posdaya akan bisa sampai ke seluruh lapisan masyarakat," katanya.