REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (14/12) pukul 10.45 WITA. Sebanyak 22 ruang perkantoran di Lapas Palopo mengalami kerusakan dan saat ini sedang dilakukan perbaikan.
"Sebanyak 22 ruang perkantoran mengalami kerusakan. Sebagian petugas memperbaiki menutup sementara jendela-jendela yang hancur dengan memakai seng," kata Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Amir Syamsudin dalam acara silaturahmi dengan para wartawan di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Raya, Jakarta, Ahad (15/12).
Amir memaparkan kronologis kerusuhan tersebut berawal dari Kepala Lapas Palopo, Sri Pamudji melakukan kontrol perbaikan pekerjaan di lantai kamar 3 Blok C didampingi Kasubsi Sarana Kerja pada Sabtu (14/12) pagi. Salah seorang narapidana, Riti bin Herman tiba-tiba memukul kepala dan kaki Pamudji dengan batu sehingga tersungkur.
Riti langsung dibawa ke portir oleh petugas. Teman-teman Riti di Lapas pun berteriak dan melempari portir. Riti pun dilepaskan. Namun para napi sudah terlanjur emosi.
Riti kembali memprovokasi dengan memulai melempari batu ke arah ruang perkantoran lantai satu dan dua. Sebagian besar napi pun mengikuti dengan melempari ruang perkantoran lapas.
Usai melempari batu, kemudian massa mulai melakukan pembakaran. Pamudji yang terluka langsung dibawa ke ruang poliklinik untuk perawatan lebih lanjut. Karena kondisi yang semakin kritis, Pamudji dibawa ke RSUD sekitar kantor. Petugas juga langsung menghubungi aparat kepolisian.
Tak lama, gabungan petugas pengamanan Polri dan TNI dibantu petugas pemadam kebakaran, Satpol PP dan petugas Lapas di bawah kendali Kapolres Palopo mengadakan tindakan pencegahan keamanan dan ketertiban. Sekitar pukul 15.30 WITA, kebakaran sudah dapat dipadamkan. Sedangkan listrik sudah dapat diperbaiki dan kembali menyala sekitar pukul 19.00 WITA.
Akibat dari kerusuhan ini, ada empat orang yang terluka. Selain Kalapas Palopo, Sri Pamudji, korban luka adalah petugas atas nama Abu dan dua orang dari penghuni Lapas yaitu Irwan dan Acil yang juga sedang dirawat di RSUD sekitar Lapas.
Sebanyak 22 ruang perkantoran yang mengalami kerusakan di antaranya ruang registrasi, ruang poliklinik, ruang komandan jaga, gudang senjata, ruang kunjungan, gedung beras dan ruang Kalapas. Pada saat kejadian, petugas keamanan hanya berjumlah enam orang, sedangkan jumlah penghuni sebanyak 280 orang terdiri dari 103 tahanan dan 173 napi.
"Lampu alÍran listrik PLN padam karena kabel induk dan kabel lain terbakar. Namun sudah dalam penanganan petugas PLN dan sudah berhasil dinyalakan," tegas politisi Partai Demokrat ini.