Sabtu 14 Dec 2013 11:06 WIB

Kasal Dijadwalkan Tinjau Jembatan Merah Putih

Laksamana Madya TNI Marsetio
Foto: antara
Laksamana Madya TNI Marsetio

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio, djadwalkan meninjau perampungan pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) yang melintasi Teluk dalam Ambon, 16 Desember 2013.

"Rencana peninjauan tersebut sebagai bagian dari kesepakatan melakukan redisain ketinggian JMP melintasi Teluk Dalam Ambon yang merupakan alur pelayaran, baik masuk maupun ke luar dermaga Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX," kata Danlantamal setempat,

Laksamana Pertama TNI. Asep Buharnudin, dikonfirmasi, Sabtu.

Peninjauan tersebut dijadwalkan usai bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang.

"Jadi peninjauan dijadwalkan memanfaatkan transportasi laut sehingga bisa menyaksikan perampungan pembangunan JMP yang didanai APBN murni bernilai ratusan miliar rupiah," ujarnya.

Danlantamal memastikan tidak lagi masalah soal ketinggian JMP yang dibangun 38 meter dari idealnya dilayari Kapal Republik Indonesia (KRI) dengan konstruksi tinggi 48 meter.

"Sudah selesai dengan kesepakatan dilaksanakan redisain sehingga jangan dipolitisasi," tegasnya.

TNI-AL pada prinsipnya siap mendukung perampungan JMP yang dijadwalkan selesai pembangunannya akhir 2014.

"Kan bagian dari tanggung jawab martah laut untuk mendukung pemerintahan di Maluku sehingga pembangunan JMP harus sukses," kata Danlantamal.

Ia menambahkan Pemprov bersama Majelis Latupati (Pemangku adat) Maluku berencana juga menganugrahkan gelar adat kepada Kasal.

"Gelar kehormatan adat itu kewenangan Majelis Latupati Maluku yang dikoordinasikan dengan Pemprov setempat sehingga tinggal prosesinya saat Kasal di Ambon," ujarnya.

Kepala Balai Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara), Jefry Pattiasina sebelumnya mengatakan, jembatan yang pengerjaannya dibagi tiga tahapan membangun jembatan pendekat (approach bridge) arah Galala, kecamatana Sirimau sepanjang 440 meter, sedangkan Poka, kecamatan, Teluk Ambon 320 meter.

Jembatan tersebut memiliki panjang 1.060 meter, lebar 22,7 meter dan tinggi saat pasang naik dengan kolomnya 38 meter serta trotoar selebar 1,2 meter.

Jalan di jembatan terbagi dua jalur dan masing-masing jalur juga dibagi dua agar memperlancar aktivitas lalulintas.

Pembangunan jembatan tersebut selain berdampak mengurangi kemacetan di Kota Ambon, juga akan dijadikan sebagai salah satu objek wisata menarik bagi wisatawan di ibu kota provinsi Maluku itu.

Manfaat pembangunan jembatan ini guna menunjang pengembangan fungsi kawasan di Teluk Ambon, sesuai Tata Ruang Kota Ambon yang telah menetapkan Desa Poka - Rumahtiga dan Wayame sebagai kawasan pendidikan serta Durian Patah - Telaga Kodok sebagai kawasan pemukiman dan penyangga.

Selain itu, menunjang sistem jaringan jalan yang telah ada khususnya pada Jazirah Leihitu, serta mempersingkat jarak dan waktu tempuh kendaraan dari dan ke Bandara Internasional Pattimura Ambon, di Desa Laha sebagai pintu masuk-keluar utama provinsi lainnya.

Pengoperasiannya memperpendek jarak tempuh 24 km dari desa Galala ke bandara internasional Pattimura di desa Laha dengan tenggat waktu 45 menit. Jarak Ambon - Laha adalah 36 km.

Pembangunan jembatan Merah-Putih ini akan berdampak bagi pengembangan kawasan Kecamatan Teluk Ambon, meningkatkan aktivitas sosial ekonomi dan pariwisata, tetapi tetap mempertahankan dan mengembangkan mata pencaharian masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai pengayuh perahu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement