REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sebanyak 68 sak bantuan beras bagi masyarakat miskin di Desa Plakpak, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berbau apek dan berulat. Beras berulat yang didistribusikan kepada rumah tangga miskin penerima manfaat bantuan raskin itu di Dusun Tacempah, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Jawa Timur.
"Beras seperti ini, jelas tidak layak konsumsi," kata Ketua RT 4 RW 1 di dusun itu Haji Muhammad Hatib, Sabtu (14/12). Beras bantuan berulat itu diketahui oleh pengurus RT setempat, setelah mereka membuka sak beras bulog itu untuk didistribusikan kepada warga penerima bantuan.
"Saya kasian kepada warga, jika harus menerima beras tidak layak konsumsi seperti ini," kata Hatib sembari menunjukkan beras berbau apek dan terlihat kotor itu.
Menurut Hatib, pihaknya telah melaporkan adanya bantuan raskin berulat itu kepada camat dan bagian Kesra Pemkab Pamekasan, namun hingga kini belum ada tanggapan. "Tadi saya sudah mengabari tentang beras ini. Kalau belum ada tanggapan, terpaksa kami distribusikan kepada warga. Terserah warga nanti, apakah akan dimasak atau dijadikan makan ayam. Wong faktanya memang seperti ini," kata Hatib.
Kasus beras bantuan raskin berulat dan tidak layak konsumsi di Kabupaten Pamekasan kali ini merupakan kali ketiga. Sebelumnya, warga Desa Kadur, Kecamatan Kadur dan warga Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan juga sempat memprotes distribusi raskin berulat.
Akhirnya beras itu diganti oleh pihak Bulog, atas prakarsa Pemkab Pamekasan yang meminta badan yang ditunjuk sebagai distributor raskin itu untuk menggantinya.