REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Meksiko tertarik dengan barang koleksi Museum Nasional Jakarta yang dipamerkan di Museum Cancilleria, Mexico City, 3-12 Desember. Pameran bertema Indonesian World Heritage: Traditions, Myths and Living Cultures itu ingin mengenal lebih baik benda pusaka Indonesia.
Benda pusaka yang dipamerkan seperti seperti wayang, keris dan batik, telah masuk dalam daftar warisan intangible di UNESCO. Terbukti Sekitar 500 orang tercatat mengunjungi pameran dan workshop tersebut. Pengunjung yang datang beragam. Mulai dari siswa Colegio de Indonesia Primaria-Secundaria Coacalco, mahasiswa Fakultas Hubungan Internasional Universitas Nasional Autonoma Mexico (UNAM), hingga masyarakat umum.
Pengunjung tidak hanya melihat secara langsung benda koleksi Museum Nasional Jakarta seperti wayang, keris, dan batik. Tetapi juga dapat mempraktikkan cara pembuatan benda-benda budaya itu.
Para pengunjung terlihat antusias menyaksikan peragaan pembuatan ketiga warisan budaya ini yang dipresentasikan oleh para ahli di bidangnya. Untuk workshop keris diwakili oleh Basuki Teguh dan Kristanto, batik oleh Muswan Daromi, dan pengenalan wayang oleh Amat Kusaini.
Tiga bentuk warisan budaya yang dipamerkan Museum Nasional berjumlah total 62 benda. Terdiri atas 21 bilah keris, 23 wayang, dan 18 helai batik.
"Pameran sekaligus workshop ini diadakan untuk mengedukasi dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Meksiko. Sekaligus menunjukkan uniknya cara pembuatan ketiga benda tersebut dan bagaimana tingkat kesulitannya," ucap Kepala Museum Nasional Jakarta, Intan Mardiana.
Dengan adanya pameran yang didukung dengan informasi melalui multimedia dan peragaan secara langsung, masyarakat Meksiko diyakini dapat memahami budaya Indonesia seutuhnya.
Tidak hanya pengetahuan tentang benda, melainkan juga berbagai aspek terkait. Khususnya berkaitan dengan tradisi, mitos, dan kehidupan ritual benda-benda tersebut.