Jumat 13 Dec 2013 21:48 WIB

Jelang Natal dan Tahun Baru, Gas Melon Langka

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Tabung gas tiga kilogram
Foto: M Syakir/Republika
Tabung gas tiga kilogram

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jelang Natal dan tahun baru, gas tabung tiga kilogram atau biasa disebut gas melon, mulai langka di Semarang, Jawa Tengah.

Pantauan ROL di lapangan, sebagian warga di wilayah Kecamatan Semarang Selatan mulai mengeluhkan ‘tersendatnya’ pasokan gas melon hampir satu bulan terakhir.

"Tak hanya di pengecer, di pangkalan pun terbatas,” ungkap Eni (38), warga Tandang, Semarang, Jumat (13/12).

Akibatnya, ibu-ibu tidak bisa memasak. “Bagi ibu rumah tangga repot, karena gas ini untuk memasak,” tuturnya.

Pernyataan serupa disampaikan Aris (41), pengecer gas tiga kilogram tiga kilogram di kawasan Jalan Semeru, Karangrejo. Menurutnya, sudah hampir satu bulan ini gas ‘tabung melon’ ini mengalami keterlambatan pengiriman.

Selain terlambat, pasokan gas juga menurun. Padahal, sebelumnya setiap dua hari sekali ia selalu mendapat kiriman 40 tabung gas. "Sekarang paling-paling cuma dapat 20 tabung,” tutur Aris yang tak tahu penyebab keterlambatan tersebut.

Berbicara terpisah, PT Pertamina membantah pasokan gas tiga kilogram terlambat dan menghilang. Assisten Manajer Eksternal Relation PT Pertamina Region 4 Jateng dan DIY, Roberth MV Dumatubun menyatakan tidak ada kelangkaan gas yang terjadi di wilayah Kota Semarang.

“Kami tegaskan, tidak ada kelangkaan, mulai dari tingkat agen hingga pangkalan. Kami sudah melakukan pengecekan langsung di lapangan, pekan lalu,” tegasnya.

Robert menyebut kelangkaan gas tiga kilogram hanya isu. Ia bahkan menduga situasi itu merupakan akal-akalan penjual gas di tingkat bawah dengan harapan kuota tabung gas ditambah.

“Ini karena hari Natal dan Tahun baru sudah semakin dekat dan kebutuhan gas semakin meningkat,” lanjutnya.

Guna menghadapi Natal dan pergantian tahun, Pertamina sudah mengantisipasinya. “Sesuai prediksi lonjakan kebutuhan ini mencapai sekitar 3 persen,” kata Robert menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement