REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar sebaiknya subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) di ibukota dicabut dan tidak diberlakukan kembali.
"Usul saya mengenai permasalahan BBM di Jakarta ini adalah sebaiknya subsidi untuk BBM itu dicabut dan dana subsidi itu bisa dialihkan untuk mendanai program-program pembangunan lainnya," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, penggunaan BBM bersubsidi di Jakarta sangat besar, sehingga dana yang harus dikeluarkan untuk subsidi tersebut juga besar.
"Daripada dana subsidi yang besar-besar itu dikeluarkan untuk membayar subsidi BBM, lebih baik digunakan untuk membiayai program pembangunan, seperti infrastruktur, transportasi dan lain-lain," ujar Ahok.
Dia meminta agar pencabutan subsidi BBM tersebut hanya dilakukan di wilayah ibu kota saja, sedangkan untuk daerah-daerah lainnya diperbolehkan untuk tetap menggunakan subsidi BBM.
"Jadi, rencananya, kita mau minta ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) supaya subsidi BBM untuk Jakarta saja yang dicabut. Kalau untuk daerah-daerah penyangga, seperti Bekasi, Tangerang dan lain-lain masih mau pakai subsidi itu ya silakan saja," tutur Ahok.
Meski demikian, dia mengungkapkan rencana pencabutan subsidi BBM itu baru dapat dilaksanakan jika transportasi masal di Jakarta sudah mencukupi dan memadai.
"Saya inginnya rencana ini segera direalisasikan, tapi ya tentunya harus mempertimbangkan kondisi transportasi umum dulu. Angkutan umum harus dibenahi, armadanya ditambah. Nanti, kalau sudah lebih baik, baru kita lakukan pencabutan subsidi BBM," tambah Ahok.