Jumat 13 Dec 2013 13:31 WIB

TNI Dukung Polisi Ungkap Penembakan di Freeport

Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap (ATW) Merauke, Brigjen TNI Bambang Hariyanto, menegaskan jajarannya memberikan dukungan penuh kepada kepolisian untuk segera mengungkap berbagai kasus penembakan di area PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.

"Tugas kami adalah mendukung dan memberikan bantuan penuh kepada pihak kepolisian untuk menciptakan rasa aman di mana pun, termasuk di lokasi yang dalam beberapa hari terakhir terjadi gangguan keamanan," kata Brigjen Bambang, di Timika, Jumat (13/12).

Pada Kamis (12/12), mobil yang ditumpangi Danrem 174 ATW Merauke bersama rombongan juga diberondong tembakan senjata api oleh gerombolan bersenjata di ruas jalan yang menghubungkan Timika-Tembagapura.

Saat itu Danrem 174 ATW Merauke tersebut didampingi Kabag Operasional Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport, Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Rafles Manurung dan sejumlah pejabat Departemen Security & Risk Manajemen PT Freeport Indonesia sedang dalam perjalanan untuk meninjau tempat kejadian perkara tiga kasus penembakan sebelumnya di Mil 42.

"Kami ingin mengontrol tugas-tugas yang dilakukan bersama antara prajurit TNI dan pihak kepolisian sekaligus melihat kembali lokasi kejadian itu dimana. Setelah itu kita akan pelajari untuk menentukan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya. Tujuan kita itu, bukan untuk melakukan hal-hal lain," jelas Bambang.

Di lokasi tempat mobil yang mengangkut rombongan Danrem 174 ATW Merauke ditembak, terdengar bunyi letusan senjata api. "Saya mendengar ada suara tembakan dan tembakan itu terdengar tepat mengenai kendaraan yang saya naik bersama rombongan," tutur Bambang. Dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa maupun terluka.

Bambang menggambarkan lokasi penembakan itu medannya cukup sulit. Di lokasi tersebut terdapat banyak rute jalan tikus dengan medan yang sangat tertutup oleh pepohonan dan hutan belantara. Jarak pandang maksimal hanya sekitar 50 meter.

Dia mengaku belum bisa memastikan kelompok mana yang mendalangi aksi teror penembakan yang terjadi di sekitar Mil 40-42 ruas jalan PT Freeport yang menghubungkan Timika-Tembagapura dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement