Jumat 13 Dec 2013 12:57 WIB

Biar Tak 'Masuk Angin', MK Diberi 'Balsem Kerokan'

Gedung Mahkamah Konstitusi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gedung Mahkamah Konstitusi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi memberikan balsem dan uang logam Rp 100 berukuran besar kepada Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai simbol dukungan bagi institusi tersebut agar tetap berkomitmen mencegah korupsi dalam setiap pengambilan putusan sidang.

"Kami Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi berharap banyak kepada Mahkamah Kontitusi agar mendukung pemberantasan korupsi. Kami memberikan simbol 'balsem kerokan' agar MK tidak 'masuk angin'," kata perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Romo Benny Susetyo di Gedung MK, Jakarta, Jumat (13/12).

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi diwakili sejumlah lembaga dan tokoh antara lain, lembaga ICW, YLBHI, rohaniawan Romo Benny Susetyo, serta pengamat politik Effendy Gazali menyampaikan dukungan kepada MK untuk lebih waspada dan hati-hati dari upaya penyimpangan, serta tidak tersesat dalam menjatuhkan putusan yang menguntungkan koruptor.

Dalam lawatan tersebut, mereka diterima oleh Ketua MK Hamdan Zoelva beserta Sekretaris Jenderal MK Janedri M Gaffar. Romo Benny Susetyo mengatakan pihaknya mengharapkan MK bisa membangun keadaban bangsa, dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai benteng terakhir dari beragam perselisihan.

Sementara itu perwakilan ICW, Emerson Junto, mengatakan pihaknya memandang MK memiliki peran penting dan sentral dalam upaya memberantas korupsi. Sejauh ini kata dia, MK dapat menolak permohonan-permohonan uji materi yang dapat melemahkan pemberantasan korupsi dan KPK.

Namun, dia mengingatkan kepada MK bahwa terkait Pemilu 2014 banyak cara digunakan koruptor dan politisi untuk menyelamatkan diri dari jeratan hukum. "Muncul kekhawatiran MK dijadikan tempat koruptor melalui uji materi. Kami mengingatkan lagi MK untuk tetap antikorupsi," kata Emerson.

Ketua MK Hamdan Zoelva berterima kasih atas dukungan yang diberikan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Mantan politisi Partai Bulan Bintang itu menganggap pemberian simbol balsem dan uang logam Rp 100 raksasa, sebagai bentuk dukungan kepada MK untuk terus menegakkan konstitusi. "Saya menganggap apa yang disampaikan ini sebagai tanda dukungan kepada MK dan saya berterima kasih untuk hal itu."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement