REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Sejumlah pejalan kaki nyaris menjadi korban saat tiang penahan jembatan gantung di Desa Lubuk Selandak, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tiba-tiba putus.
"Jembatan gantung di Sungai Bantal Kiri di Desa Lubuk Silandak tadi hampir membawa korban karena tiang penahan jembatan roboh," kata Sekretaris Desa Lubuk Selandak, Zairul Efendi, di Mukomuko, Jumat (13/12).
Ia mengatakan, beruntung sebelum jatuh korban, sejumlah pejalan kaki itu cepat diperingatkan oleh salah seorang warga yang mengendarai sepeda motor melihat jembatan gantung itu akan putus. Karena, kata dia, warga yang ada di tepi jembatan gantung tersebut mendengar suara jembatan itu putus, sehingga pejalan kaki dan warga itu mengunakan jalan alternatif di desa itu.
Menurut dia, kondisi jembatan yang berlantai papan itu jika tidak segera diperbaiki maka tidak hanya satu tiang saja yang putus tetapi keseluruhan amblas masuk ke sungai di desa ini. "Usia jembatan gantung ini juga sudah sangat lama dibangun tahun tahun 2003 lalu, meskipun pernah diperbaiki tahun 2012, namun tetap mengalami kerusakan berat," tambahnya.
Ia berharap, pemerintah setempat segara mencari solusi terhadap persoalan jembatan gantung yang putus di desa ini karenaakses warga keluar dari desa menjadi terhambat. "Kalau harus lewat jalan alternatif terlalu jauh, jadi kami berharap jembatan itu saja yang dibangun karena jarak tempuh dari desa ini seharusnya 21 Km sekarang 50 Km," paparnya.