Kamis 12 Dec 2013 20:06 WIB

Ahok Akui Penanganan Banjir dan Macet Belum Maksimal

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengakui penanganan dua masalah besar di wilayah ibukota, yakni banjir dan macet masih belum maksimal.

"Kita akui saja, penanganan banjir dan macet di Jakarta sampai dengan saat ini masih belum maksimal. Jadi, saya masih belum puas lah, belum bisa," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut dia, belum ada dampak yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat atas langkah-langkah penanganan banjir dan macet yang sudah dilakukan. Oleh sebab itu, dia menilai penanganan dua masalah tersebut belum maksimal.

"Kita lihat saja sekarang ini macet masih terjadi dimana-mana,'' katanya. ''Begitu juga dengan banjir, karena langkah penanganannya, yaitu berupa normalisasi sungai dan waduk masih belum selesai."

Dia menuturkan langkah antisipasi kemacetan yang diupayakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI saat ini, yakni mengoperasikan beberapa jalur untuk dilewati bus tingkat gratis.

"Sehingga, para pengguna kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat mau beralih menggunakan bus tingkat itu dan kemacetan pun diharapkan akan berkurang," tutur Ahok.

Selain itu, dia mengungkapkan untuk mengatasi kemacetan, Pemprov DKI juga akan membenahi sejumlah jalan alternatif dengan membuat jalan inspeksi di bantaran waduk atau sungai, sehingga ruas jalan di ibukota bertambah dan kemacetan ikut terurai.

Sementara itu, sambung dia, terkait langkah penanganan banjir, saat ini pihaknya tengah gencar melakukan pengerukan waduk dan sungai yang tersebar di wilayah ibukota.

"Pengerukan sekaligus penataan waduk dan sungai masih terus berjalan. Kita targetkan pekerjaan tersebut sudah selesai pada 2015 mendatang, sehingga fungsi waduk bisa kembali normal, yaitu sebagai daerah tampungan air hujan," ungkap Ahok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement