Kamis 12 Dec 2013 18:55 WIB

Pertamina Tanggapi Dingin Rencana Gugatan Perdata PT KAI

Rep: Mas alamil huda/ C30/ Red: Djibril Muhammad
 Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan kereta api listrik dengan truk tangki di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Tim Labfor melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan kereta api listrik dengan truk tangki di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang akan menggugat secara perdata ditanggapi dingin pihak PT. Pertamina.

Gugatan itu terkait dengan kerugian yang dialami PT. KAI baik materiil maupun nonmateriil yang ditimbulkan akibat kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) yang bertabrakan dengan truk tangki bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) di perlintasan Jalan Bintaro Permai Raya Senin (9/12) lalu.

Humas PT. Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mempersiapkan apa-apa terkait rencana gugatan yang akan dilayangkan PT. KAI itu. Ia mengaku saat ini hanya ingin fokus pada penanganan korban.

"Kita mengimbau pada KAI sementara ini untuk bersama-sama mengatasi korban dulu," katanya kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kamis (12/12).

Wianda menambahkan, penyebab kecelakaan yang terjadi juga masih diteliti pihak Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pihaknya akan menunggu hasil dari investigasi itu untuk melihat penyebab pasti terjadinya kecelakaan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga, Ferdy Novianto mengatakan jika pihaknya juga mengalami kerugian akibat peristiwa yang menewaskan tujuh orang itu.

Ia mengaku truk tangki bermuatan 24 kiloliter itu baru dibeli satu tahun yang lalu. "Truknya Rp 1,4 miliar. Minyaknya Rp 156 juta," katanya.

Ferdy juga enggan berandai-andai terkait dugaan kelalaian oleh sopir truk tangki saat kejadian. Ia mengaku telah memberikan pelatihan kepada semua supir truk tangki di PT. Pertamina Patra Niaga. Selain itu juga diberikan buku saku tentang tata cara berkendara kepada semua sopir.

"Kita tidak bisa bilang salah atau tidak. Kita tidak mengambil kesimpulan tanpa ada reverensi yang jelas. Kita serahkan ke ahlinya," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement