Rabu 11 Dec 2013 19:24 WIB

'Investasi Sosial Masih Dipandang Remeh'

Rep: M Akbar/ Red: Hazliansyah
Investasi.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Investasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi sosial yang kerap dilakukan sejumlah perusahaan sejauh ini masih dipandang sebelah mata. Padahal investasi semacam ini sangat besar manfaatnya untuk mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan.

"Sejauh ini banyak perusahaan melakukan investasi sosial secara baik, misalnya lewat kegiatan pengembangan masyarakat. Namun kenyataannya masih banyak perusahaan yang tak serius mengelolanya," kata Pitono Nugroho dari Indonesian Social Investment Forum (ISIF) dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (11/12).

Pitono menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan ISIF yang dibuka di Bali hari ini. Ia berharap dengan adanya pertemuan ini perusahaan bisa mendapatkan ketrampilan mengukur terhadap manfaat uang yang digelontorkan dalam kegiatan sosial. Pitono menyatakan, investasi sosial menjadi hal sangat penting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan.

Kehadiran forum ini, kata dia, diharapkan dapat mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan ketrampilan dan kegiatan sosialnya. "Dengan demikian diharapkan pula dapat direncanakan pola pembangunan berkelanjutan."

Sejauh ini, Pitono menilai, pemerintah hanya memandang investasi sosial dari besaran nilai uang yang dikeluarkan.

"Sayangnya pemerintah dan sebagian perusahaan belum memikirkan bagaimana investasi sosial itu memberi dampak bagi masyarakat dan lingkungan," demikian Pitono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement