REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan jika stabilitas politik harus dijaga. Namun, untuk menjaganya harus memerlukan penanganan yang tepat.
“Negara kita memerlukan stabilitas,” katanya saat memberikan pidato nilai-nilai kebangsaan dalam Kongres Kebangsaan yang digelar Forum Pemred, Rabu (11/12).
Menurutnya, jika terlalu menjaga stabilitas politik, demokrasi yang dibangun selama ini bisa mati. Tetapi, jika politik dibiarkan tanpa adanya aturan, dikhawatirkan justru menciptakan lautan ketidakteraturan dan ketidaktertiban.
Dia menilai, muaranya bisa jadi justru menjadikan Indonesia negara yang anarkis. “Dua-duanya (terlalu menjaga stabilitas politik dan membiarkan politik) bukan pilihan kita,” katanya.
Ia mengatakan, kondisi Indonesia di ranah politik sudah sangat berbeda. Jika dulu ada tangan kuat dan alat-alat berat yang bisa memaksa situasi politik di Tanah Air, saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Sayangnya, formula yang tepat untuk menjamin stabilitas politik tetap terjaga belum ditemukan. “Musti ada perangkat untuk membikin politik kita stabil,” katanya.