REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menilai Indonesia telah kehilangan wibawa di mata dunia. Hal ini menurutnya terjadi karena pemimpin tidak mampu memberikan solusi atas persoalan rakyat.
"Sekarang ini yang terasa wibawa negara menjadi rendah. Itu yang dirasakan rakyat ketika pemimpin tidak bisa memberikan solusi," kata Megawati di Jakarta, Selasa (10/12).
Megawati mengkritik pola kepemimpinan nasional. Menurut Megawati kepemimpinan nasional Indonesia gagal membawa Indonesia pada cita-cita Trisakti yang diajarkan Soekarno.
"Apakah kita sudah berdaulat di bidang politik? Kita tidak berdaulat di bidang politik karena kita tidak begitu bebas menyampaikan keyakinan kita sebagai bangsa di percaturan dunia," ujar Megawati.
Tak cuma gagal membangun kedaulatan politik. Megawati juga menuding pemimpin Indonesia gagal membangun kemandirian pangan. Hal ini menurutnya dapat dibuktikan dari pelbagai kebutuhan pokok masyarakat yang mesti dipenuhi dengan cara impor.
"Kita mengetahui ada kasus daging impor. Komoditas utama dari bawang, kedelai, cabai, semua impor," lugas Megawati.
Hilangnya kemandirian ekonomi pangan Bangsa Indonesia membuat Megawati prihatin. Dia mengatakan sang ayah (Soekarno) pernah menceritakan langsung kepadanya bahwa kekayaan yang dimiliki Indonesia ibarat untaian zamrud di khatulistiwa.
Megawati mengatakan Indonesia memiliki segalanya mulai dari keanekaragaman hayati di hutan, pertanian, perkebunan, tambang, hingga berbagai jenis ikan laut. "Itu merupakan rahmat Tuhan. Jadi tidak terbayangkan betapa kayanya kita. Persoalannya bagaimana kita bisa mandiri pada hal tersebut," kata Megawati.