Selasa 10 Dec 2013 14:45 WIB

DIY Waspadai Lima Penyakit Hewan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Peternakan ayam
Foto: Antara
Peternakan ayam

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini Dinas Pertanian di DIY mewaspadai lima penyakit menular pada hewan yakni  H5N1 (Flu Burung), Brucellosis, Rabies, Hog Cholera, dan Antraks.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, Selasa (10/12). ‘’Alhamdulillah sampai sekarang DIY masih aman dari kelima penyakit tersebut. Namun kami tetap waspada dengan mengoptimalkan para petugas kesehatan hewan di lapangan.''tuturnya.

Di samping itu, pihaknya juga mengaktifkan dokter hewan di Pusat Kesehatan Hewan di tingkat kecamatan untuk mengawasi lalu lintas hewan di DIY. Untuk mengantisipasi terhadap Flu Burung (H5N1) Dinas Pertanian DIY juga telah menyediakan vaksin sebanyak 500 ribu dosis dan sebagian besar sudah disebarkan ke kabupaten/kota.

Selanjutnya Koordinator Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Pertanian DIY Tri Wahana mengakui adanya lima penyakit hewan yang harus diwaspadai meskipun di DIY belum ada wabah. Untuk penyakit Rabies saat ini dalam tahap pantauan identifikasi Balai Veteriner di Wates.

Selanjutnya untuk H5N1 masih terus dalam pemantauan.  Untuk penyakit antraks DIY termasuk daerah endemis, kasus terakhir ada tahun 2003. Waktu itu ditemukan dari hasil pemeriksaan serologis dan berasal dari daerah Boyolali. Antraks disebabkan bakteri Bacillus anthracis.

Penyakit yang diwaspadai lainnya adalah Brucellosis, yakni penyakit pada sapi atau kerbau yang disebabkan oleh bakteri brucellaap yang bisa menular kepada manusia atau tergolong zoonosis. Tahun ini pernah terjadi di Sleman dan sudah dilakukan potong paksa.

Hog cholera adalah penyakit menular pada babi yang disebabkan oleh virus hog cholera. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, kejang, dan pendarahan bagian permukaan kulit dan bagian dalam (limpa, ginjal, dan usus) pada babi. Sampai sekarang belum ditemukan kasusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement