Senin 09 Dec 2013 23:49 WIB

Mengungkap Tabir Misteri Gunung Padang

  Seorang peneliti berjalan mengamati bongkahan batu di Situs Megalitikum Gunung Padang, di daerah Cianjur, Kamis (5/12). (Republika/Edi Yusuf)
Seorang peneliti berjalan mengamati bongkahan batu di Situs Megalitikum Gunung Padang, di daerah Cianjur, Kamis (5/12). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbagai cerita dan kepercayaan berselimutkan mitos tentang Gunung Padang telah berkembang cukup lama di masyarakat Jawa Barat. Hal tersebut wajar karena belum ada penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para ahli pada situs megalitikum yang berada di Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat itu.

Untuk memperjelas situs tersebut, penelitian pun dilakukan oleh sejumlah peneliti dari dalam dan luar negeri. Hasilnya pun cukup mencengangkan. Dalam acara Konferensi Internasional Gotrasawala yang berlangsung di Bandung, belum lama ini. Situs Gunung Padang atau dalam bahasa Sunda kata Padang mempunyai arti terang benderang, ternyata merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas bangunan sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang lebih sekitar 3 ha.

Dari hasil penelitian dengan alat modern diantaranya dengan metode karbon, diyakini bahwa Situs Megalitikum Gunung Padang berusia lebih dari 10.000 tahun sebelum masehi. Dibangun lebih lama dari Piramid Giza dan bahkan Spinx.

Hal tersebut tentunya merupakan salah satu keajaiban dunia, dengan ukurannya yang berkali-kali lipat lebih besar dari bangunan Candi Borobudur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement