REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvesi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan sangat mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Andai terpilih menjadi pemimpin negara, ia akan memberikan dukungan total untuk memberantas kejahatan kerah putih itu.
"Saya akan intervensi. Bukan intervensi perkara, karena itu saya tidak bisa," kata Anies, saat melakukan jumpa pers di Jakarta, Senin (9/12). Maksud intervensi menurut Anies adalah bagaimana dia memposisikan diri. Ia mengatakan, tidak akan memilih posisi netral dan mendukung dengan tegas pemberantasan korupsi.
Anies mengatakan, akan memberikan dukungan penuh pada para penegak hukum untuk melakukan upaya optimal pemberantasan korupsi. Karena, kata dia, pemimpin negara harus memberikan dukungan yang tegas untuk penegakan hukum. "Saya tidak akan membiarkan itu berjalan sendirian," kata rektor Universitas Paramadina itu.
Menurut Anies, kejahatan korupsi sudah mewabah di Indonesia. Ia mengatakan, korupsi merupakan penyakit yang luar biasa. Ia berpendapat, kejahatan itu terjadi bukan semata-mata karena banyak orang jahat. "Tapi juga orang baik memilih diam dan mendiamkan," katanya.
Karena itu, Anies ingin terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi. Di hari peringatan anti-korupsi sedunia, 9 Desember ini, ia menegaskan perlunya upaya bersama untuk memengari kejahatan rasuah itu. "Ini penyakit luar biasa besar. Saya berencana tidak hanya urun angan, saya pilih untuk turun tangan," ujarnya.