Senin 09 Dec 2013 17:46 WIB

Warga Kampung Sepatan Butuh Bantuan Air Bersih

Rep: C56/ Red: Yudha Manggala P Putra
  Warga melintas di atas genangan banjir ROB di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (18/10).    ( Rakhmawaty La'lang/Republika)
Warga melintas di atas genangan banjir ROB di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (18/10). ( Rakhmawaty La'lang/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, CILINCING -- Warga RT 03/05 Kampung Sepatan Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara yang terkena banjir rob seminggu ini, mengeluhkan masih kurangnya bantuan. Bantuan yang diharapkan terutama berupa sembako, obat-obatan dan air bersih.

Sejumlah warga tampak masih sibuk membersihkan sampah di sekitar rumah mereka. Kurniati, warga setempat, mengatakan, sejak kampungnya tergenang banjir rob, aktivitas membersihkan sampah hampir terjadi di setiap rumah.

 

Menurutnya, setiap minggu memang diadakan kerja bakti. ‘’Tapi sampah tiap banjir pasti naik lagi,’’ ujar Kurniati, Senin (9/12).

 

Wanita yang sudah menetap lebih dari 10 tahun di kampung ini sangat berharap ada bantuan sembako, untuk keperluan dia dan ibunya.

Warga lainnya, Sarah, perempuan asal Indramayu mengatakan, beberapa waktu lalu memang pernah ada bantuan sembako. "Tapi itu sudah lama, mungkin lima bulan yang lalu’’, tambahnya.

 

Kampung Sepatan bukanlah satu-satunya kampung yang terkena banjir rob. Sarah menyebutkan bahwa Kampung Sawah, yang bersebelahan dengan Kampung Sepatan pun sering terkena banjir yang sama.

Ketua RT 03/05, Tohir, mengatakan, masalah kesehatan memang perlu jadi perhatian. Warga RT nya saat ini banyak yang terjangkit diare. Jika ada warga yang sakit, menurut Tohir, mereka terpakasa hanya membeli obat di warung sekitar. Hal itu karena letak puskesmas jauh dari permukiman mereka.

Selain kebutuhan sembako dan kesehatan, warga  juga mengeluhkan mengenai penyediaan air bersih. Tohir mengatakan, sampai saat ini ketersediaan air bersih masih sangat kurang. Dia mengatakan, sudah seminggu lebih air PAM tidak mengalir. Kalaupun ada, kata dia, air yang keluar tidak jernih.

"Itu pun keluar airnya biasanya baru malam hari, dan tidak banyak,’’ ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement