Senin 09 Dec 2013 16:18 WIB

Soal Pertemuan dengan Jokowi-Ahok, Megawati Heran

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
 Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri  menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Jakarta, Ahad (8/9).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Jakarta, Ahad (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri membantah pertemuannya dengan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terkait persiapan pencapresan 2014. Megawati mengatakan pertemuan yang terjadi di kediamannya kemarin hanya silaturahim biasa.

"Kenapa kalau saya undang Jokowi-Ahok media merasa aneh?," kata Megawati di acara rapat kerja Fraksi PDIP, Kuningan Jakarta, Senin (9/12).

Menurutnya, media mestinya menyadari kapasitas yang dimilikinya sebagai ketua umum partai. Selama 20 tahun memimpin partai, katanya, banyak kader PDIP yang menduduki jabatan sebagai kepala daerah. 

Dalam konteks itu merupakan hal wajar bila Jokowi yang juga kader PDIP dia undang datang ke kediamannya. "Padahal kalau media mengintip rumah saya banyak juga yang datang ke rumah saya. Seperti gubernur Kalimatan Barat dan Kalimantan Tengah," ujarnya.

Ia memaparkan, pertemuan di Jalan Tengku Umar hanya diisi dengan acara makan bersama. Dalam kesempatan itu Ahok sengaja datang karena ingin membawakan mie yang telah menjadi makanan khas Bangka Belitung. "Kita makan-makan saja. Tidak ada yang penting. Tidak menyangkut pilpres," kata Megawati.

Sesuai hasil rapat kerja nasional di Ancol beberapa waktu lalu, PDIP tidak akan terburu-buru mengumumkan capre. Megawati mengatakan partainya ingin berkonsentrasi memenangkan pileg 2014. 

PDIP menargetkan suara 27,2 persen. Dia berharap media bisa bersabar menunggu capres PDIP. "Tunggu saja sabar. Tinggal empat bulan lagi (pileg)," ujar Megawati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement