Senin 09 Dec 2013 15:39 WIB

Nilai Investasi di Kabupaten Cirebon Melebihi Target

Rep: Lilis Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Logo Kabupaten Cirebon.
Foto: cirebonkab.go.id
Logo Kabupaten Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kabupaten Cirebon memiliki daya tarik bagi para investor untuk menanamkan investasinya. Hal itu terbukti dari pencapaian nilai investasi tahun ini yang telah melebihi target.

 

Berdasarkan data dari Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Cirebon, hingga Oktober 2013, nilai investasi di Kabupaten Cirebon telah mencapai Rp 715,1 miliar. Jumlah itu lebih besar dari nilai yang telah ditargetkan sebelumnya, yakni Rp 687,5 miliar.

 

"Jadi target penanaman modal tahun ini setidaknya telah terealisasi hingga 104,3 persen," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal, Adiman, Senin (9/12).

 

Adiman menyebutkan, perolehan nilai investasi itu berasal dari sekitar 437 investor yang telah menempati lahan seluas 1,5 juta hektare lebih.

Para investor itu bergerak di sembilan sektor. Yakni sektor jasa keuangan, real estate, jasa perusahaan, industri pengolahan, perdagangan, hotel, restoran, jasa pengangkutan dan komunikasi.

 

Menurut Adiman, dari sembilan sektor itu, sektor jasa keuangan, real estate, dan jasa perusahaan menjadi penyumbang terbesar investasi hingga sebesar Rp 249,8 miliar. Untuk nilai investasi terbesar kedua, disumbang dari industri pengolahan yang mencapai Rp 185,2 miliar.

 

Sedangkan nilai investasi terbesar ketiga, disumbang sektor perdagangan, hotel, dan restoran senilai Rp 99,4 miliar. Terakhir, nilai investasi terendah berasal dari jasa pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 200 juta.

 

"Kegiatan investasi itu telah menyerap kurang lebih 1.653 orang pekerja," tutur Adiman.

Kepala Sub Bagian (Kasubid) Pengembangan Penanaman Modal, Yopi Widiana, menambahkan, untuk investasi di bulan Oktober 2013, nilainya mencapai Rp 3,78 miliar.

Nilai itu diperoleh dari sekitar sepuluh  investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Cirebon. Yakni sektor ruko, industri lain-lain, galian C, rumah kos, dan Industri pengolahan kayu.

 

Yopi menyebutkan, dari kelima sektor usaha itu, sektor galian C yang menjadi penyumbang terbesar investasi dengan nilai Rp 1,15 miliar.

Posisi kedua, ditempati industri pengolahan kayu sebesar Rp 1,05 miliar. Sementara ketiga sektor lainnya, menyumbang nilai investasi di bawah Rp 1 miliar.

Yopi menambahkan, kelima sektor usaha tersebut menempati 160 ribu hektare lahan. Kelima sektor itupun menyerap tenaga kerja sebanyak 22 orang.

 

"Meski telah melebihi target, namun kami akan terus berusaha mengajak para investor menanamkan modalnya di Kabupaten Cirebon," kata Yopi menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement