REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kecelakaan KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta menimbulkan kepanikan para korban yang ada di dalam gerbong terdepan atau ruang khusus wanita.
"Sejauh ini kepanikan masih melanda korban kecelakaan termasuk saya mengingat kami baru saja selamat dari gerbong yang terbakar, selain itu, apinya sangat besar berikut kepulan asap tebalnya," kata Wartawan Antara Fransiska Ninditya di kawasan Bintaro Permai, Tangerang, Senin.
Fransiska yang juga menjadi korban kecelakaan itu mengaku merasa pusing akibat menghirup asap kebakaran gerbong kereta listrik.
Sementara diduga penyebab kecelakaan bermula dari KRL yang menabrak mobil di persimpangan jalan dan rel pelintasan kereta sekitar pukul 11.29 WIB. Setelah itu, terdengar bunyi dentuman ledakan di bagian depan.
Kereta sempat terguling dan penumpang yang menjadi korban langsung berhamburan keluar lewat gerbong bagian belakang. Sebagian besar korban panik tidak sempat untuk memecahkan kaca akibat kepanikan setelah ada bunyi dentuman.
Sebanyak lima mobil pemadam kebakaran telah ada di lokasi untuk menangani kebakaran dan korban sementara dievakuiasi di Masjid At-Taqwa Bintaro.
Lokasi kecelakaan yang dekat dengan SD I Bintaro itu membuat banyak warga berusaha membantu mengevakuasi korban sedangkan sebagian lagi hanya menyaksikan lokasi kecelakaan