REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan outlook energi Indonesia 2013 yang menggarisbawahi pengembangan energi dalam mendukung sektor transportasi dan industri pengolahan mineral.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan A Iskandar di Jakarta, Senin, mengatakan peluncuran outlook energi sudah lima kali dilakukan BPPT sebagai kontribusi menjawab isu-isu penting dan tantangan energi di masa depan.
Asumsi kebutuhan dan pengembangan energi memang selalu berubah. Kecenderungan konsumsi dan harga energi selalu berubah dan selalu memberatkan APBN karena subsidi yang membengkak, karenanya pemerintah mendorong pengembangan dan penggunaan energi alternatif.
Meski demikian, ia mengatakan upaya penggunaan energi alternatif seperti bahan bakar nabati atau CNG untuk transportasi masih tidak sesuai yang diharapkan pemerintah.
Pemanfaatan biodiesel memang mengalami kenaikan dari sekitar 360.000 KL di 2012 menjadi 670.000 KL, tapi untuk bioethanol sebagai pengganti bensin justru stagnan sejak 2010.
Dalam outlook energi BPPT tersebut, lanjutnya, juga dibahas upaya membuat nilai tambah energi yang harus dilakukan industri pertambangan dan mineral melalui pengolahan bahan tambang.
Akan diulas pula dua contoh kasus pemenuhan energi untuk nilai tambah bahan tambang dan mineral serta substitusi energi pengganti bahan bakar minyak.
Selain itu, ia mengatakan proyeksi jangka panjang pemanfaatan dan produksi energi jangka panjang di periode 2012--2030 juga akan dipaparkan dalam outlook energi berbentuk buku tersebut.
Outlook menjadi prediksi dari asumsi-asumsi dan keadaan masa kini untuk menjadi proyeksi di masa depan. Dengan demikian pemerintah dapat memanfaatkan untuk pengambilan kebijakan di masa depan.