Senin 09 Dec 2013 06:56 WIB

Di Bali, Bocah 10 Tahun Gantung Diri

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Mansyur Faqih
Gantung diri (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Gantung diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ini peringatan bagi orang tua agar lebih perhatian pada anak-anaknya. Bila pengawasan pada anak kurang, akibatnya bisa fatal. Sebagaimana yang dialami I Komang Bendi (10 tahun) yang nekad gantung diri di pohon perindang.

Aksi itu diperkirakan aksi nekad karena ketidakpuasan lantaran sering disuruh membantu orang tuanya. Sesaat sebelum ditemukan gantung diri, Ahad (8/12), Bendi yang tinggal di Desa Kuwana, Bangli, juga sempat disuruh ayahnya yang bernama I Nengah Raeng untuk membelikan paku.

Itu saat terakhir antara ayah dan anak itu berkomunikasi. Sekitar 12.00 wita, ibu Bendi, Ni Made Srinadi dikejutkan oleh sesoyok mayat yang tergantung di pohon. Dia lebih terkejut lagi, karena ternyata yang tergantung itu adalah putranya. 

Saat ditemukan, Bendi sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan masalah itu kini ditangani oleh jajaran Polres Bangli. Sesaat setelah ditemukan, Bendi sempat dilarikan ke Puskesmas Kintamani, namun tidak tertolong. Karena saat ditemukan tergantung, denyut nadi Bendi sudah terhenti.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement