REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengatakan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus bisa mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan.
"Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus menciptakan sistem edukasi yang mampu mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi rakyat Indonesia," kata Endriatrono
Hal itu disampaikan dia dalam seminar bertajuk 'Pendidikan dan Jati Diri Bangsa dalam Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera' di Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad (8/12).
Menurut Endriartono, pendidikan sudah sewajarnya menjadi sarana bagi setiap orang untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
Oleh sebab itu, Endriartono yang merupakan Pembina Gerakan Indonesia Mengajar tersebut menyatakan sistem pendidikan yang menyeluruh dan kuat harus mampu mengubah kualitas hidup setiap warga negara Indonesia demi mewujudkan kesejahteraan berkeadilan.
"Kalau sekadar kesejahteraan saja, beberapa warga negara Indonesia bahkan sudah sangat sejahtera hingga masuk ke dalam sejumlah orang terkaya di dunia," ujarnya.
"Akan tetapi masih ada yang hidup dengan Rp10.000 saja setiap harinya, itu tidak wajar. Itulah yang harus diperhatikan," kata Endriartono menambahkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut dia, Indonesia disebut oleh lembaga riset internasional sebagai salah salah satu negara yang mengalami peningkatan kekayaan terbesar. Akan tetapi, label sebagai penghasil orang terkaya tentu bukan menjadi satu hal yang bisa dibanggakan.
"Saya lebih bangga bercerita kepada negara tetangga dan negara sahabat bahwa rakyat Indonesia tidak ada yang hidup di bawah garis kemiskinan, ketimbang membanggakan jumlah orang terkaya," ujar Endriartono.
Ia menambahkan bangsa Indonesia tidak didirikan untuk satu orang atau sekelompok tertentu saja, tetapi untuk semua warga negara. Ini harus menjadi keprihatinan kita bersama.
Seminar 'Pendidikan dan Jati Diri dalam Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera' diselenggarakan oleh Persatuan Guru Swasta Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika