Sabtu 07 Dec 2013 21:31 WIB

SBY Terima CEO Shell

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima CEO Royal Dutch Shell Plc dan perwakilannya di Indonesia di Surabaya, Sabtu (7/12) sore.

CEO Royal Dutch Shell yang akan selesai masa jabatannya, Peter Voser, didampingi penggantinya, Ben van Beurden, bersama dengan Direktur Utama Shell Indonesia, Darwin Silalahi menemui SBY sekira 30 menit. Antara lain menyampaikan kesediaan mengelola Blok Marsela.

Dalam pertemuan tersebut, SBY didampingi Menteri ESDM Jero Wacik. "Presiden menerima Peter Voser yang akan habis masa jabatannya pada 31 Desember ini dan memperkenalkan Ben van Beurden sebagai penggantinya," kata Jero seusai pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Shell yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1880 mengungkapkan komitmennya untuk meneruskan Blok Marsela.

"Komitmen awal blok itu lima miliar dolar AS. Diperkirakan berkembang hingga 25 miliar dolar AS di masa mendatang untuk investasi di berbagai bidang," katanya.

Saat ini, katanya, Indonesia masih mengkaji agar nantinya kesepakatan untuk meneruskan Blok Marsela oleh Shell juga meningkatkan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia.

Ia juga mengharapkan, adanya alih teknologi untuk energi terbarukan. Menurut Jero, Shell memiliki pengalaman dalam teknologi dan pengembangan energi terbarukan. Untuk itu, komitmen Shell untuk berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan disambut positif.

Jero mengemukakan, salah satu hal yang bisa dikembangkan adalah perubahan teknologi diesel menjadi gas untuk kapal. Sedianya akan dibentuk tim untuk itu. "Bayangkan ribuan kapal diubah dari diesel menjadi gas. Ini akan membantu Indonesia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement