REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--PT Perusahaan Listrik Negara Cabang Kota Pekanbaru, Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, berencana menggelar operasi pemutusan sambungan listrik pelanggan secara besar-besaran.
"PLN Akan melakukan pemutusan besar-besaran di Desember 2013 karena banyak pelanggan yang menunggak pembayaran rekening listrik," kata Humas PLN Cabang Pekanbaru Anson, Sabtu siang.
Anson menjelaskan bahwa data saldo tunggakan pelanggan per 30 November 2013 totalnya mencapai Rp53 miliar.
Bahkan, kata dia, apabila ditambah dengan rekening bulan Desember 2013, maka total tunggakan pelanggan saat ini adalah Rp174 miliar.
Ia menjelaskan bahwa untuk tunggakan golongan pelanggan umum atau rumah tangga mencapai Rp135,46 miliar dari 600.226 lembar rekening.
Sementara untuk pelangan golongan TNI dan Polri di Pekanbaru, tercatat sebesar Rp10,64 miliar dari 6.772 lembar tagihan rekening.
Kemudian untuk instansi vertikal ada sebanyak 745 rekening tagihan dengan total tunggakan mencapai Rp2,6 miliar, serta dari pemerintah daerah ada sebanyak 3.431 lembar rekening penagihan dan tunggakan mencapai Rp24,86 miliar.
Selanjutnya, pelanggan golongan Badan Usaha Milik Negara 9BUMN) atau BUMD ada sebanyak 315 lembar rekening tagihan dengan tunggakan mencapai Rp1,33 miliar, katanya.
"Totalnya mencapai 611.489 lembar tahihan dengan tunggakan mencapai Rp174,91 miliar," katanya.
Sementara jika dikalkulasikan saldo tunggakan per umur bulan, demikian Anson, ada sebanyak 52.246 pelanggan dengan tagihan tunggakan sebulan sebanyak Rp13,88 miliar, katanya.
Kemudian sebanyak 15.115 pelanggan menunggak selama dua bulan dengan total tagihan mencapai Rp6,25 miliar, dan yang meninggak selama tiga bulan ada sebanyak 4.256 pelanggan dengan total tagihan sekitar Rp3,07 miliar.
Selanjutnya, demikian Anson, ada juga yang menunggak hingga empat sampai 12 bulan yakni sebanyak 8.309 pelanggan dengan total tagihan mencapai Rp19,06 miliar.
Terakhir Anson menjelaskan, bahwa ada sebanyak 1.662 pelanggan dengan tunggakan rekening lebih 12 bulan, tagihannya mencapai Rp8,52 miliar.