REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri tampaknya telah kehabisan kata untuk menjelaskan polemik jilbab polwan yang telah berlangsung satu pekan lamanya.
Penandatangan telegram rahasia (TR) terkait penundaan jilbab di kalangan polwan, Wakapolri Komjen Oegroseno merasa permasalahan jilbab telah berada di titik akhir.
Ditanya mengenai kelanjutan permasalahan jilbab usai Shalat Jumat, Oegroseno memilih menjawab datar. “Apa? oh itu (soal jilbab), sudah, itu sudah selesai ya,” ujar jenderal bintang tiga itu ketika keluar dari Masjid Mabes Polri Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
Bukan selesai dalam konteks terbitnya aturan yang terus dipertanyakan selama ini. Jawaban yang Oegroseno lontarkan tadi berfokus pada perihal sudah selesainya polemik jilbab di mata Polri.
Ini dikarenakan Korps Bhayangkara yang ia pimpin bersama Kapolri Jenderal Sutarman merasa tak perlu banyak lagi berkomentar. Menurut dia, persoalan jilbab akan diselesaikan dengan solusi yang nantinya bisa memberikan izin bagi polwan untuk berhijab. Hal tersebut seperti yang selalu ia sampaikan sebelum-sebelumnya.
“Kan sudah, kami sedang godok untuk aturannya, nanti ada, jadi sekarang ditunggu (sampai aturan itu terbit), itu saja ya,” kata perwira Akabri angkatan 1978 ini.
Sebelumnya, Wakapolri dan Kapolri satu suara tentang penundaan jilbab bagi anggota polwan muslimah. Keduanya meminta seluruh elemen masayarakat dan polwan untuk bersabar hingga surat keputusan (Skep) yang mengatur penggunaan jilbab diterbitkan.