REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penelitian terhadap Situs Megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diperluas menjadi 25 hektare, sebelumnya Pemerintah Pusat mengeluarkan rekomendasi penelitian untuk situs tersebut hanya seluas 1,7 hektare.
"Kita menyambut baik, penetapan pergub (peraturan gubernur) tadi yang mencakup kawasan lebih luas (menjadi 25 hektare)," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Windu Rianti, di Bandung, Jumat (6/12).
Windu juga mengusulkan agar Pemkab Cianjur bisa memproteksi cagar budaya ini dengan adanya perluasan penelitian tersebut. "Dengan demikian bisa dilakukan penggalian-penggalian yang lebih intensif. Agar tidak ada gangguan ada konflik penggunaan tata ruang dengan masyarakat," kata Windu.
Pihaknya berharap, ke depannya dengan adanya pergub tersebut tingkat kunjungan wisatawan ke Situs Megalitikum Gunung Padang semakin meningkat. "Baik untuk pengembangan. Kunjungan kan semakin meningkat ke sana. Penataan lingkungan tak bisa dihindari. Justru harus dilakukan lebih dulu. Penataan lingkungan sekitarnya seperti pelatihan-pelatihan dan warung-warungnya ditata lebih dahulu," katanya.
Ketika ditanyakan tentang SK Cagar Budaya untuk Situs Megalitikum Gunung Padang, Windu menjelaskan, penetapan SK tersebut harus berdasarkan rekomendasi dari para ahli. "Untuk penetapan itu, menteri harus mendapatkan rekomendasi dari tim ahli dari cagar budaya. Dan kita sudah mempunyai itu," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendukung penelitian terhadap Situs Megalitikum Gunung Padang terus dilanjutkan. "Mengapa, hal ini dimaksudkan agar spekulasi dan misteri yang saat ini berkembang memperoleh kejelasan berdasarkan? bukti fakta dan data hasil penelitian," kata Deddy Mizwar.
Situs Megalitik Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, saat ini berhasil menarik perhatian dunia. Oleh karena itu isu aktual Gunung Padang menjadi salah satu topik bahasan pada Seminar dalam rangkaian acara acara Gotrasawala, yang pembukaannya diadakan hari ini di Kota Bandung.
Berbagai ahli dalam dan luar negeri akan menjadi narasumber pada acara tersebut. "Walaupun mereka (ahli-ahli mancanegara) padat kesibukannya, tetap akan ?menyempatkan diri untuk hadir itu menunjukan Gunung Padang menarik untuk dibahas," ujar Deddy.