Jumat 06 Dec 2013 13:04 WIB

Dahlan Akui Dirut PLN Pernah SMS Minta Mundur

Dirut PLN Nur Pamudji
Foto: Republika/Wihdan
Dirut PLN Nur Pamudji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pernah menerima pesan singkat dari Dirut PT PLN Nur Pamudji yang meminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

"Itu bukan isu, tetapi benar Pak Nur tiga munggu lalu mengirim SMS kepada saya meminta mengundurkan diri karena mendapat tekanan terkait kasus Gas Turbin Belawan yang tengah diusut Kejaksaaan," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan usai menyaksikan ekspor perdana pisang Mas Kirana sebanyak 7 ton milik PTPN VIII, di Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12).

Menurut Dahlan, dirinya kaget ketika membaca isi SMS Nur Pamudji. "Saya kaget betul membacanya. Intinya SMS galau. Saya langsung memanggil Pak Nur dan meminta tetap tenang dan jangan terlalu peduli soal kasus tersebut," ujar Dahlan.

Menurut mantan Dirut PT PLN ini, sesunguhnya Nur Pamudji merupakan orang yang paling jujur di perusahaan setrum milik negara itu.

"Untuk itu saya memberi arahan agar Pak Nur tetap pada sikapnya, lurus. Kalau memang tidak korupsi tidak perlu takut karena semua jajaran PLN akan membela Pak Nur," tegas Dahlan.

Ia mengkaui, hal seperti itu pernah juga dialaminya ketika menjabat Dirut PLN, 'digebuki'. "Tapi saya diam saja, mungkin tujuan orang-orang menuduh korupsi kepada saya itu baik," ujar Dahlan.

Dia menambahkan, setelah mendapat SMS pengunduran diri Nur Pamudji, dirinya langsung melaporkan hal tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhono. "Presiden meminta agar segera diselesaikan," ujar Dahlan.

Pada Kamis, (28/11) Nur Pamudji diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi pengadaan "flame turbin" pada 12 pembangkit listrik dan gas sektor Belawan 2007-2009 senilai Rp 23,98 miliar.

Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini yaitu mantan General Manager PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Albert Pangaribuan, Manajer Bidang Perencanaan PLN Edward Silitonga, Ketua Panitia Pemeriksa Mutu Barang PLN Ferdinand Ritonga, Manajer Produksi PLN Fahmi Rizal Lubis, dan Ketua Panitia Lelang PLN Robert Manyuazar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement