Jumat 06 Dec 2013 13:03 WIB

Ini Kata Boediono Tentang Wafatnya Mandela

Rep: Esthi Maharani/ Red: Fernan Rahadi
 Wapres Boediono memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan oleh KPK atas kasus dana talangan Bank Century di kantor Wapres, Jakarta
Foto: Antara/Geri Aditya
Wapres Boediono memberikan keterangan pers seusai menjalani pemeriksaan oleh KPK atas kasus dana talangan Bank Century di kantor Wapres, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono secara khusus menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela pada Jumat pagi (6/12). Ia mengatakan berita tersebut cukup mengejutkan tak hanya bagi semua orang di dunia tetapi juga di Indonesia.

"Saya kira, tentu kita kehilangan, seorang manusia besar abad ini," katanya saat memberikan keterangan di Istana Wakil Presiden, Jumat (6/12).

Di matanya, sosok Mandela memberikan kesan sekaligus inspirasi. Ia melihat Mandela sebagai bapak bangsa Afrika Selatan. Mulai dari masa apartheid, penindasan, kemudian berikutnya masa perpecahan antara kelompok-kelompok. Menurut Wapres, Mandela telah  mengawal bangsa Afrika Selatan menjadi bangsa yang besar.

Ia juga melihat Mandela bukan sosok pendendam. Terlebih kepada mereka  yang memenjarakannya sekitar 27 tahun. Yang diinginkannya hanyalah menyatukan kelompok-kelompok yang berbeda, dan ia berhasil.

"Saya kira ini adalah tokoh yang luar biasa, tokoh yang bisa memberikan inspirasi bagi kita semua. Kalau kita mau membangun bangsa tentu harus dengan semangat yang ditunjukkan oleh Nelson Mandela. Berpegang pada prinsip tidak pro pada kekerasan, tidak ada rasa dendam pada mereka yang menzolimi beliau, tapi tujuannya adalah untuk menyatukan bangsanya untuk mendapatkan suatu kedamaian diantara mereka, dan beliau berhasil. Saya kira ini adalah inspirasi bagi kita semua kalau kita ingin membangun bangsa kita ambil inspirasi dari Nelson Mandela," tambah Boediono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement