Kamis 05 Dec 2013 19:38 WIB

Dampak Operasi Zebra, Pemohon SIM Kota Bekasi Membludak

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
Petugas kepolisian lalu lintas menindaki seorang pengendara sepeda motor pada Operasi Zebra Jaya 2012 di Kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (30/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas kepolisian lalu lintas menindaki seorang pengendara sepeda motor pada Operasi Zebra Jaya 2012 di Kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Operasi Zebra yang dilakukan di beberapa ruas jalan Kota Bekasi, berdampak pada banyaknya pemohonan pembuatan SIM di Satlantas Polres Bekasi Kota.

"Maraknya pengendara yang ditilang akibat tidak memiliki SIM saat operasi zebra ini, di Satlantas Polres Bekasi Kota, permohonan pembuatan SIM terjadi pelonjakan," kata Kasat lantas Polresta Bekasi Kota, Kompol Arsal Sahban, kepada Republika, Kamis (05/12).

Menurut dia, hal ini sebagai bentuk adanya efek jera yang dirasakan warga Bekasi dari operasi zebra ini. Meningkatnya permohonan pembuatan SIM ini, lanjut dia, sebagai bentuk kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas.

Ia menjelaskan, semenjak operasi zebra ini dihelat, per harinya tercatat ada sekitar 500 orang yang mengajukan pembuatan SIM. Hal ini, lanjut dia, meningkat 30 persen dari sebelum operasi zebra ini digelar.

Sementara, Kepala Unit (Kanit), SIM, AKP Arga Dija Putra, menjelaskan, ada peningkatan pemohon pembuatan SIM sejak operasi zebra ini digelar 28 November lalu.

Pada hari biasa, ia menambahkan, pemohon SIM baru baik SIM A maupun SIM C berkisar 300 orang. "Sedangkan ketika operasi zebra berlangsung, pemohon SIM hingga 500 orang per harinya," katanya menjelaskan.

Ia menambahkan, pemohon SIM baru ini didominasi dari kalangan pelajar yang telah berusia 17 tahun. "Karena takut ditilang, mereka banyak yang mengajukan pemohonan pembuatan SIM," ujarnya.

Terpisah, Agung Budi (18 tahun), mengatakan, ikut dalam tes pengajuan SIM guna menghindari terkena razia polisi. "Lebih bagus punya SIM, dari pada kejar kejaran dengan polisi lebih bahaya dan melanggar peraturan juga kalau tidak punya SIM," katanya.

Sama halnya dengan yang diutarakan Akni Naraswari (17 tahun), mengatakan, mengajukan pembuatan SIM karena takut motornya terkena razia operasi zebra.

"Kalau ga punya SIM, buat anak sekolah kaya saya, kadang motor suka dikandangin di Polres. Jadi mendingan ngurus SIM dulu deh," katanya.

Ia menambahkan, menjelang memiliki SIM, saat hendak berangkat sekolah terpaksa menggunakan angkutan umum terlebih dahulu.

Operasi zebra yang dilakukan secara nasional ini, untuk Kota Bekasi, hingga Rabu (04/12) kemarin, tercatat sekitar 1.837 pengendara terjaring akibat tidak memiliki surat-surat kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement