REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta meyakini kepercayaan publik kembali meningkat terhadap partainya sebagai hasil gerakan silaturahmi untuk mengantisipasi anggapan miring yang beredar dan menurunkan citra partai tersebut.
"Awalnya saya kira akan menurunkan citra, tetapi setelah kami terus menerus melakukan gerakan silaturahmi perlahan-lahan kepercayaan publik kembali lagi," kata Anis di Jakarta, Kamis.
Anis menuturkan bahwa ia bersama jajaran partainya tidak melakukan strategi tertentu, selain silaturahmi berkelanjutan dengan seluruh kalangan masyarakat untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik.
"Kami sekarang konsennya cuma satu, silaturahmi terus menerus kepada semua kalangan di masyarakat, dan alhamdulillah saling paham itu terbangun," katanya.
Selain itu, Anis mengaku bahwa ia meminta dan memerintahkan kepada seluruh kader PKS untuk meminta maaf kepada masyarakat secara langsung.
"Saya minta seluruh kader meminta maaf saja kepada masyarakat secara langsung. Alhamdulillah dari hasil kunjungan saya di 33 provinsi, saya dapat kesan kuat bahwa kepercayaan masyarakat kepada PKS kembali," ujarnya.
PKS kembali mendapat sorotan setelah menyelenggarakan Pemilu Raya secara serentak di seluruh provinsi di Indonesia pada 30 November 2013, guna menentukan bakal calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Presiden 2014 mendatang.
Meski Anis mengatakan silaturahmi kunci PKS mendapatkan kepercayaan publik, hasil penelitian Lembaga Kajian Katapedia memaparkan hal lain, bahwa Pemira dinilai menjadi salah satu upaya tepat untuk mendongkrak popularitas partai tersebut, khususnya di jejaring media sosial.
"PKS melesat ke papan atas menempati posisi ketiga dengan raihan persentase suara 12,97 persen," kata Direktur Eksekutif Katapedia Deddy Rahman saat memaparkan hasil penelitian Katapedia di Jakarta, Senin (2/12).
Katapedia melakukan penelitian di media sosial dengan penelusuran kata kunci dari nama setiap partai politik peserta Pemilu 2014 sejak 1 November hingga 1 Desember 2013. PKS menempati posisi ketiga dengan persentase 12,97 persen dengan 5223 perbincangan, di bawah Gerindra (19,67 persen) dengan 7935 perbincangan, dan Partai NaDem (13,68 persen) dengan 5518 perbincangan.
Akan tetapi, Anis sempat menyatakan dirinya tidak sependapat apabila Pemira diselenggarakan untuk mendongkrak elektabilitas partai, yang berdasarkan survei-survei beberapa waktu belakangan, selalu berada di papan tengan dan cenderung stagnan.