Kamis 05 Dec 2013 12:03 WIB

Wakapolri: Polwan Berjilbab Jadi Intel Saja

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
 Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). (Republika/Yasin Habibi)
Peragaan pakaian dinas untuk Polwan berjilbab di Lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat (25/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri berharap semua elemen masyarakat, menerima penundaan jilbab bagi polwan saat bertugas.

Meski Telegram Rahasia (TR) berisi penundaan jilbab menimbulkan kesan kaku dari Korps Tri Brata akan busana anggotanya, namun Polri masih memberikan kelonggaran. Wakapolri Komjen Oegroseno mengatakan, setiap polwan yang memang berkehendak tulus berjilbab dapat melaksanakan keinginan tersebut dengan satu cara.

"Misalnya ada yang ingin tetap berjilbab, minta dijadikan BKO (diperbantukan) ke satuan lain (reserse dan intel) saja. Kalau ternyata cocok, nah nanti silakan ke depannya (akan pindah permanen atau tidak)," ujar Wakapolri di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis (5/12).

Wakapolri menjelaskan, BKO merupakan mutasi sementara yang sifatnya membuat anggota alih tugas ke satuan lain. Bagi polwan yang hendak berjilbab, satuan reserse dan intel merupakan pilihan tepat. Sebab, menurut Wakapolri, di satuan ini polwan dapat mengenakan baju bebas termasuk menggunakan jilbab.

"Seperti itu saja caranya, tidak usah dibuat repot," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement