Kamis 05 Dec 2013 05:05 WIB

Kalimantan yang Rusak Akibat Batu Bara

Tambang batu bara (ilustrasi)
Foto: Wikipedia
Tambang batu bara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kapal-kapal berisi gunungan-gunungan batu bara berlalu di atas Sungai Mahakam yang tercemar setiap beberapa menit. Dilihat dari atas, mereka membentuk garis bertitik-titik hitam sejauh mata memandang, yang berlayar menuju pembangkit-pembangkit listrik di China dan India.

Perburuan batu bara yang telah menarik penambang internasional ke Kalimantan Timur telah merusak ibukota provinsi Samarinda, yang berisiko ditelan pertambangan jika eksploitasi deposit mineral itu berkembang lebih jauh. Tambang mencakup lebih dari 70 persen wilayah Samarinda, menurut data pemerintah, memaksa desa-desa dan sekolah untuk menjauhi longsoran lumpur yang beracun dan sumber-sumber air yang tercemar.

Kerusakan hutan di sekitar kota untuk membuka jalan bagi tambang juga telah menghancurkan penahan alami melawan banjir, menimbulkan air bah setinggi pinggang saat musim hujan. Dan meski 200 juta ton batu bara digali dan dikirim dari Kalimantan Timur setiap tahun, ibukota masih sering mengalami listrik padam selama berjam-jam karena pembangkit listrik yang sudah tua terus bermasalah.

Seorang petani bernama Komari telah tinggal di pinggir kota Samarinda sejak 1985 dan hidup dari menanam padi dan beternak ikan. Namun tambang-tambang batu bara telah meracuni air yang digunakan untuk sawah dan kolamnya, ujarnya seperti dilansir situs VOA.

"Padi ini tumbuh di atas air beracun,” ujar pria berusia 70 tahun itu, yang tinggal di rumah kayu sederhana berkamar satu bersama istrinya. “Kami masih memakannya tapi sepertinya buruk untuk kami,” ujarnya, menambahkan bahwa air itu membuat kulitnya gatal.

Bersama 18 petani lainnya, Komari telah mengajukan tuntutan hukum melawan pejabat-pejabat pemerintah, menyalahkan mereka karena mencemari sumber-sumber air dan mengizinkan pertambangan yang marak. Mereka tidak mencari kompensasi, hanya meminta pemerintah mewajibkan sebuah perusahaan batu bara dekat rumah-rumah mereka untuk membersihkan pencemaran air dan menyediakan layanan kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement