REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi bencana banjir dan longsor di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan rekayasa cuaca. Rekayasa cuaca tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan penerapan TMC tersebut dilakukan dengan dana sebesar Rp 28 miliar.
"Biaya yang dibutuhkan Rp 28 milyar untuk empat bulan pelaksanaan," katanya di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (4/12).
Sutopo mengatakan dana yang digunakan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan dampak banjir yang terjadi pada Januari-Februari 2013 yang mencapai Rp 3-4 triliun. "Kerugian banjir pada 2007 itu bahkan mencapai Rp 3,8 triliun," katanya.
Ia menegaskan rekayasa cuaca tersebut tidak akan berdampak pada lingkungan, baik pada kualitas air hujan dan pasokan air. Sutopo menjelaskan modifikasi cuaca itu hanya mengurangi potensi hujan dengan bahan NaCl.
"TMC ini dipilih untuk jangka pendek karena kondisi infrastruktur dan pengendalian banjir di Jakarta belum memadai," jelasnya.