Selasa 03 Dec 2013 16:23 WIB

'Hentikan Gerakan Kondom Nasional'

KH Didin Hafidhuddin
Foto: ROL/Sadly Rachman
KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc mengaku sangat prihatin dengan kebijakan Gerakan Kondom Nasional yang diluncurkan Menteri Kesehatan.

''Saya sangat prihatin dengan sikap Menkes yang melegalkan pemakaian kondom dengan diadakan Gerakan Kondom Nasional. Sangat susah difahami oleh akal yang sehat,'' jelas Prof Didin kepada Republika Selasa (3/12).

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga ketua umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini, hakikatnya gerakan kondom nasional merupakan legalisasi perbuatan zina yang dimurkai Allah SWT.

''Hanya orang yang tidak bertuhan dan tidak beragama, yang tidak takut terhadap murka Allah SWT. Kami mohon ibu Menkes segera menghentikan kegiatan ini untuk menyelamatkan bangsa dan negara kita, terutama generasi muda,'' jelasnya mengingatkan.

Kecaman terhadap Gerakan Kondom Nasional juga disuarakan Pimpinan Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Ketapang, Tangerang, Banten Ustaz Yusuf Mansur.

Dalam twitternya @Yusuf-Mansur, ia mengaku tak mampu menyembunyikan kekecewaanya atas kampanye Gerakan Kondom Nasional tersebut. Ustaz Yusuf Mansur mengaku jijik dengan sikap dan kebijakan pemerintah tersebut.

Ternyata benar, tulis Ustaz Yusuf Mansur, ada bus pekan kondom yang distikerin bergambar artis porno. Menurut sebagian cerita, bus itu masuk ke kampus. Allah akbar...Bagaimana mungkin pemerintah setega ini? Apalagi di kampus-kampus, kondom itu dibagi-bagikan.

''Saya nggak bisa kalem nih...Hampir meledak-ledak. Tiba-tiba saya merasa jijik hari ini dengan negara ini. Ya, Allah, kok negara tega banget ya...'' ujarnya prihatin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement