REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal capres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rhoma Irama merasa akan menjadi pasangan ideal jika berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, satu sama lain akan saling melengkapi.
"Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Misalnya Rhoma nanti maju dengan Jokowi dan itu nanti adalah pasangan ideal," kata Rhoma di Jakarta, Selasa (3/12).
Raja dangdut itu menyebut Jokowi sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan memiliki karakter yang merakyat. Hal itu disebut cocok dengan musik dangdut ala Rhoma yang disukai masyarakat banyak. "Merger-nya pas," ucapnya.
Dalam upayanya mengikat hati masyarakat, Rhoma mengaku akan selalu mengedepankan nilai Islam sebagai basis ideologi karakter kepimpinan. Karakter itu memang berbeda dengan Jokowi yang lebih nasionalis. Namun perbedaan itu dikatakan tidak akan saling menjauhkan. Malah akan menjadi kekuatan ideologi yang saling melengkapi dalam mengawal perjalanan bangsa.
Meski pun merasa optimis, Rhoma menyebut duet dengan Jokowi baru sebatas wacana politik. Dia mengaku saat ini lebih konsentrasi bersaing dengan kandidat lain, Jusuf Kalla dan Mahfud MD.
Rhoma merasa sama-sama memiliki komitmen kuat dalam membangun bangsa dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Namun, hubungan itu belum menjadi modal kuat untuk memenangi persaingan dengan dua kandidat lainnya. "Ya itu lihat saja nanti, tanya Pak Muhaimin," ujarnya.