Selasa 03 Dec 2013 07:59 WIB

Puskesmas Kurang Ramah dalam Pelayanan Kespro Remaja

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Djibril Muhammad
Puskesmas
Foto: Republika/Musiron
Puskesmas

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puskesmas kurang ramah dalam hal pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual remaja.

"Hal itu bisa dilihat dari jam buka pelayanan, petugas yang menyudutkan remaja sehingga sering timbul stigmatisasi," kata Dessy Ratna Arifani dari Youth Forum Yogyakarta  dalam Diskusi tentang Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual di Masa Keistimewaan Yogyakarta, Senin (2/12).

Ia mengungkapkan jam praktik pelayanan di Puskesmas dari pukul 07.30-14.00 WIB. Sementara remaja pada jam tersebut sedang sekolah dan pukul 14.00 WIB baru pulang sekolah.

"Karena itu remaja tidak mungkin mendaftar di Puskesmas. Apalagi mengakses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual," tuturnya.

Di samping itu di Puskesmas kurang nyaman karena tidak menerapkan lima S (senyum, salam, sapa, sopan  dan santun). Di samping itu, Dessy melanjutkan, petugas di Puskesmas kurang ramah dalam memberikan pelayanan remaja.

"Petugas kurang bisa menggali dalammenangani klien. Bahkan petugas Puskesmas justru menyudutkan remaja. Hal ini pernah dialami remaja yang mengalami KTD (KehamilanTak Diinginkan). Sehingga remaja terstigmatisasi," ungkap Dessy yang juga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Puskesmas juga kurang ramah dalam hal biaya. "Tidak semua remaja memiliki cukup uang  untuk biaya ke Puskesmas. Seharusnya kalau remaja berobat ke Puskesmas diberitahu dulu berapa biayanya," katanya.

Oleh sebab itu Dessy berharap adanya Puskesmas yang ramah terhadap remaja dalam hal jam buka pelayanan, petugas tidak melakukan diskriminasi terhadap remaja dan tidak menyudutkan pasien remaja yang mengalami masalah.

Selain itu suasana Puskesmas harus yang bersih, nyaman dan aman. Sehingga remaja tidak takut untuk melakukan konsultasi ke Puskesmas.

Lebih lanjut Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan DIY Anung Trihadi mengakui jumlah Puskemas PKPR (Pelayanan Kesehatan yang Peduli Remaja) di DIY baru 64 Puskesmas dari 121 Puskesmas yang ada di DIY.

Setiap PKPR hanya ada lima petugas yang dilatih sebagai petugas yang ramah remaja. Padahal di Puskesmas minimal ada 20 petugas. Sementara itu, katanya, untuk jam buka Puskemas tergantung dari kebijakan masing-masing kabupaten/ kota karena sudah ada Perda-nya.

"Sehingga apabila remaja akan mengakses Puskesmas harus disiasati misalnya remaja minta ijin dari sekolah pada saat jam sekolah," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement